Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/10/14

Sabtu, 14 Oktober 2023 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)

Yehezkiel 35
Ketika Allah Murka

Kemarahan identik dengan ketidakmampuan diri untuk mengelola emosi. Lalu, bagaimana dengan Allah yang marah? Bagaimana Allah yang penuh kasih dan Mahakudus itu dapat murka? Apakah Allah tidak dapat mengelola emosinya?

Nas ini meriwayatkan kembalinya orang Yahudi ke tanah air mereka, yang mana mereka perlu berjuang sekali lagi melawan bangsa-bangsa yang menduduki tanah mereka. Salah satu bangsa itu adalah Edom yang disimbolkan dengan pegunungan Seir (1-4). Berdasarkan sejarahnya, bani Edom memang menyimpan kebencian terhadap orang-orang Israel. Karena itu, kejatuhan Israel ke dalam tangan bangsa Babilonia pada tahun 586 SM mereka sambut dengan sukacita. Di dalam keadilan Allah, Edom akan mendapatkan balasan yang setimpal. Selain mengalami kehancuran seperti yang dialami Yerusalem, orang-orang yang tinggal di pegunungan Seir akan dipunahkan, dan tanahnya akan ditinggalkan (5-9; bdk. 25:12-14).

Edom yang semula bertekad untuk mengambil alih wilayah Yudea akan berhadapan dengan

Allah sendiri sebab bagi Allah tindakan Edom merupakan perlawanan terhadap-Nya.

Kutukan Edom atas Yehuda dilihat Allah sebagai penghinaan terhadap Allah sendiri. Itu sebabnya, upaya Edom menguasai daerah Yudea akan berbalik menjadi bencana atas mereka, dan tanah kediaman Edom akan menjadi sunyi sepi.

Kebesaran Allah ditunjukkan melalui kepedulian-Nya atas umat-Nya, dan murka Allah adalah ungkapan pembelaan itu. Allah melihat umat-Nya sebagai perwujudan dari keberadaan-Nya, sifat-sifat-Nya, dan juga bentuk karya-Nya.

Menyakiti umat Allah berarti menyakiti Allah sendiri.

Allah tidak pernah dan tidak dapat bersalah atas murka-Nya. Karena dalam kemarahan-Nya yang besar sekalipun, Allah tetap kudus. Artinya, kemarahan Allah dilakukan dalam kekudusan-Nya. Allah bukan seperti manusia yang tidak dapat mengelola emosi-Nya, melainkan karena kekudusan-Nya itulah Allah tidak dapat menoleransi dosa. Di balik semua itu, kasih-Nya begitu besar kepada umat pilihan dan tebusan-Nya. [IBS]


Baca Gali Alkitab 7

Yehezkiel 35:1-15

Pegunungan Seir adalah dataran tinggi yang terletak di sebelah timur Arabah, yang membentang dari Laut Mati sampai ke Teluk Akaba. Ini adalah tempat kediaman bangsa Edom. Bangsa Edom yang memiliki dendam dan permusuhan terhadap Israel turun-temurun ini akan mendapat hukuman dari Allah. Dalam kesusahan yang sedang dialami oleh Israel, mereka mencoba untuk merampas wilayah Israel. Tuhan menghukum Edom sebagai perwujudan janji bahwa Ia akan membersihkan Israel dari bangsa-bangsa di sekitarnya yang memusuhi mereka.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa tanda bahwa Tuhan sendiri akan menjadi lawan Seir dan memusnahkannya? (3)
2. Mengapa Tuhan menghukum Edom/Seir? (5, 10)
3. Mengapa Tuhan akan membuat Seir menjadi darah dan dikejar darah? (6)
4. Apa saja hukuman Tuhan terhadap Seir? (4, 6-9, 15)
5. Bagaimana respons seluruh bumi atas hukuman yang dijatuhkan kepada Seir? (14)
6. Apa saja yang telah dilakukan Edom terhadap Israel sehingga Tuhan membalasnya? (6, 10-12, 15)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa peringatan yang Tuhan berikan kepada Anda jika Anda menindas sesama?
2. Bagaimana seharusnya Anda memperlakukan sesama atau bahkan musuh yang sedang mengalami kesusahan?

Apa respons Anda?
1. Pernahkah Anda menindas orang lain hanya karena Anda tidak suka dengannya atau karena memusuhinya?
2. Bagaimana cara Anda melakukan rekonsiliasi?
3. Jika Anda pernah terbebas dari rencana dan perbuatan jahat musuh Anda, bagaimana bentuk syukur Anda kepada Tuhan?

Pokok Doa:
Berdoa bagi bangsa kita, terkhusus mengenai upaya-upaya penegakan hukum demi keamanan bangsa.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org