Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/10/15 |
|
Minggu, 15 Oktober 2006
|
|
Judul: Mengejar kesia-siaan Meninggalkan Allah Sang Sumber Kehidupan dan mencari andalan lain yang tidak dapat mengaruniakan kehidupan adalah kebodohan (13). Karena itu dosa pun menghasilkan kehancuran ngeri. Sampai langit diperintahkan Allah untuk menggigil dan gemetar mengabarkan kebobrokan dan kehancuran yang sedang dituai oleh umat (12). Hubungan Allah dan umat Israel adalah hubungan kasih layaknya suami dan istri. Allah yang telah menjadikan umat Israel dari budak Mesir menjadi umat kekasih-Nya menginginkan Israel bertumbuh dalam kasih dan setia. Dengan kudus dan setia kepada Allah di dalam kehidupan yang mempermuliakan Allahlah umat Allah memperoleh kemurahan di tengah-tengah bangsa-bangsa lain. Dosa adalah pengkhianatan terhadap hubungan cinta dengan Allah. Hal tersebut menyakiti hati Allah. Bagaikan suami yang dikhianati istri yang menyeleweng, Allah kini mempertanyakan cinta pertama umat (2). Dosa membuat kekudusan yang semula umat miliki di hadapan Allah menjadi sirna. Akibatnya umat pun kehilangan status terhormat di tengah dunia (3). Siapakah yang dituding Allah sebagai pelopor semua kondisi buruk ini? Para imam yang seharusnya menjadi para pemimpin dalam bidang hukum, para gembala dan para nabi. Sebaliknya dari membuat Allah diperlukan oleh umat, mereka memberi contoh buruk (8). Dosa adalah kebodohan yang menghasilkan kesia-siaan. Jangan sekali-kali meninggalkan Tuhan demi apa pun karena hal itu sama saja dengan meninggalkan sumber hidup sejati demi kesia-siaan yang menuju kebinasaan. Sebaliknya, pertahankan cinta pertama Anda pada Tuhan dengan memelihara terus-menerus persekutuan intim dalam firman dan doa. Ingat dan hayati senantiasa anugerah pengurbanan Kristus di salib melalui ibadah dan sakramen kudus-Nya. Renungkan: Kristus berkata, "Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku...ia berbuah banyak..." (Yoh. 15:5).
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |