Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/10/15 |
|
Kamis, 15 Oktober 2020 (Minggu ke-19 sesudah Pentakosta)
|
|
Sabun dipercaya sebagai pembersih. Mengapa kita percaya sabun dapat membersihkan? Karena kita tahu dan pengalaman menunjukkan bahwa sabun memang dapat membersihkan benda yang kotor, tanpa mempermasalahkan dibuat dari apa sabun itu. Iman berawal dari pengetahuan, keyakinan, dan pengalaman bahwa iman itu menjadi jaminan dari apa yang kita percayai. Raja Ahas percaya bahwa Asyur menjadi penolong dari bahaya bangsa Aram. Namun ternyata, Asyur justru menjadi musuh yang menghancurkan. Allah memberikan pertolongan yang digambarkan dengan air Syiloah yang mengalir lamban. Namun, Ahas menolaknya, maka Allah memakai penyerangan Asyur itu untuk mengingatkan Yehuda (1-10). Yesaya menyampaikan pesan Allah kepada Ahas bahwa satu-satunya yang dapat dipercaya hanyalah Allah, bukan Asyur. Karena penolakan itu, Allah menyembunyikan wajah-Nya sebagai bentuk murka-Nya (17). Yehuda pun bagaikan negeri tanpa terang. Yehuda kehilangan kepercayaannya sehingga meminta pertolongan kepada arwah dan roh-roh peramal (16-20). Sikap percaya membutuhkan jaminan bahwa orang yang dipercaya dapat memberikan apa yang diperlukan. Mestinya, Ahas belajar dari nenek moyang Israel. Allah telah membebaskan Israel dari Mesir dan memimpin perjalanan di padang gurun selama 40 tahun. Ini merupakan jaminan iman kepada Allah. Seperti Yehuda, kita sering meragukan pertolongan Tuhan dan lebih percaya kepada hal-hal yang tidak pasti yang bisa menjerumuskan, seperti ilmu nujum tentang ramalan nasib. Gawai bisa menggantikan iman karena darinya kita bisa dengan cepat mendapatkan apa yang kita perlukan dibanding jawaban doa yang membutuhkan kesabaran. Mari kita mendorong diri untuk sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan, dan percaya bahwa Ia akan memberi jawaban atas apa yang kita imani. Tidakkah banyak pengalaman iman yang telah kita lalui bisa menjadi jaminan untuk terus percaya kepada-Nya? Tuhan tidak pernah ingkar janji asalkan apa yang kita imani sesuai kehendak-Nya. [NSP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |