Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/10/16 |
|
Selasa, 16 Oktober 2018 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)
|
|
Kisah mengenai tulah ketujuh sangat menarik. Tuhan tidak hanya menulahi manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan (24-25). Sebelum menjatuhkan tulah, Tuhan telah memberi peringatan kepada Firaun dan orang-orang Mesir. Pertama, Tuhan menegur agar Firaun melepaskan orang Israel, supaya mereka beribadah kepada-Nya (13). Kedua, Tuhan juga memberi mereka kesempatan agar menyelamatkan diri dan ternaknya sebelum tulah hujan es turun menghunjam (18-19). Sebagian orang memang memerhatikan peringatan ini dan mereka pergi untuk menyelamatkan diri. Akan tetapi, sebagian orang lain memilih untuk tidak peduli (20-21). Tuhan menimpakan tulah bukan karena kebencian, tetapi untuk menunjukkan kemuliaan-Nya demi kemasyhuran nama-Nya (14-16). Kemuliaan itu semakin terlihat jelas karena tanah Gosyen bebas dari tulah apa pun (26). Itu satu bukti bahwa orang Israel adalah umat pilihan Allah. Kisah ini menunjukkan otoritas dan kemuliaan Tuhan. Meskipun begitu, kewenangan-Nya tidak semena-mena. Dia menyampaikan maksud dan tujuan-Nya dengan jelas. Dia menyebutkan tindakan yang hendak dilakukan-Nya. Dia pun memberi kesempatan bagi orang Mesir untuk bertobat. Lebih dari itu, Dia juga memberi kesempatan kepada orang Mesir untuk menyelamatkan diri. Bagaimana dengan kita sekarang? Melalui apakah Tuhan memperingatkan kita? Kita mungkin tidak menjumpai Musa yang langsung menyampaikan firman. Walau begitu, itu tidak berarti Tuhan diam. Tentunya Tuhan masih terus berbicara kepada kita dengan banyak cara, seperti melalui Alkitab, lewat nasihat orangtua, bahkan mungkin saja dari mulut anak kecil yang kita temui. Pertanyaannya bagaimana kita merespons peringatan itu? Apakah kita mau mendengarkan atau sebaliknya tidak mengindahkannya? Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau bersedia menegur kami melalui berbagai hal di sekitar kami. Kami mohon kemampuan untuk memerhatikannya dan bertobat dari segala kesalahan kami. [THIE]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |