Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/10/18 |
|
Rabu, 18 Oktober 2006
|
|
Judul: Menyuarakan isi hati Allah Tidak mudah menjadi hamba Tuhan di tengah-tengah kedegilan umat. Tidak jarang hamba-hamba Tuhan justru tergelincir menjadi hamba umat, bahkan hamba fasilitas dan uang, dengan cara menjamu umat secara duniawi dengan berkedok rohani. Hanya oleh belas kasih Tuhan, Ia tidak selamanya menghukum umat-Nya sendiri. Sebaliknya Ia akan membangkitkan gembala-gembala setia yang mengabdi kepada-Nya (15). Tugas mereka adalah mengembalikan umat yang tercecer ke Yerusalem, untuk beribadah lagi kepada Tuhan (17-18). Melalui para gembala inilah Tuhan mendorong dan menghimbau umat-Nya untuk bertobat (21-22a). Hanya oleh kasih setia Allah yang tak pernah surut kepada umat-Nyalah, anugerah-Nya sekali lagi dicurahkan. Itu sebabnya, Yeremia mencoba mewakili umat yang degil ini untuk merespons dengan benar panggilan kasih Ilahi tersebut (22b). Sesungguhnya, ilah-ilah yang selama ini mereka sembah hanyalah kesia-siaan belaka. Mereka sama sekali tak berdaya menolong umat Tuhan. Hanya satu jalan, yaitu kembali kepada Tuhan. Kembali dengan rasa malu, menyesal, dan bersalah (25). Kembali karena kasih Tuhan tidak pernah surut, melainkan Ia terus-menerus mengulurkan tangan-Nya untuk merengkuh umat-Nya balik ke dalam pangkuan dan pelukan kehangatan kasih-Nya. Isi hati Allah yang terdalam sudah dicurahkan. Bukankah seharusnya kita, anak-anak Tuhan haru dan larut dalam perasaan sanubari-Nya? Mungkin kita dulu adalah orang yang berkhianat pada Allah, namun karena kasih-Nya sudah dinyatakan oleh darah Kristus, sehingga kita beroleh kehormatan lagi untuk menikmati belaian kasih Bapa. Maukah sekarang kita menjadi gembala-gembala pilihan Allah untuk menjangkau mereka yang masih tercecer? Renungkan: Maukah Anda terlibat dalam mewujudkan kerinduan kasih Allah untuk membawa balik umat-Nya dari jurang kehancuran?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |