Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/18 |
|
Kamis, 18 Oktober 2007
|
|
Judul: Gampang dapat, gampang hilang "Easy come, easy go", mungkin cocok menjadi judul perenungan kita hari ini. Didikan yang didapat karena kesabaran seorang ayah dalam mendidik anaknya serta ketekunan sang anak dalam mendisplin diri, menghasilkan buah dalam wujud karakter yang baik. Namun orang yang lebih suka mengambil jalan pintas untuk memperoleh apa yang diinginkan, tidak pernah bisa lama-lama menikmatinya (11). Karena semua yang bernilai, butuh perjuangan! Amsal menekankan pentingnya memiliki karakter yang baik. Itu dapat diperoleh melalui didikan jangka panjang, yang melibatkan juga ketaatan dan keterbukaan orang yang diajar. Melalui proses kerja sama itu, akan terbentuk orang yang menjaga mulutnya dan yang kemudian akan menyelamatkan nyawanya (2-3). Orang yang rajin bekerja dengan sendirinya mengumpulkan kekayaan (4). Orang yang hidupnya mengutamakan dan mempraktikkan kebenaran pasti akan dipelihara oleh kebenaran itu sendiri (5-6). Terangnya akan bersinar cerlang (9), tambah benderang karena dia adalah seorang yang bertambah-tambah hikmat oleh nasihat-nasihat bijak (10). Kebalikannya akan terjadi dalam hidup orang fasik, yaitu orang yang tidak mau berlajar kebenaran, hanya mau mengambil jalan pintas. Banyak keinginan namun malas bertindak. Akibatnya? Ambil jalan pintas dan merugikan orang lain! Maka terjadilah pencurian, korupsi, dan manipulasi. Hasilnya sia-sia karena kekayaan yang diperoleh dengan cepat, akan cepat pula habisnya (11). Atau orang yang biasa curang dalam mendapatkan kekayaan, tidak akan memiliki rasa aman karena ia akan curiga pada orang lain. Ia curiga orang lain akan berlaku sama licik dengan dirinya. Maka satu-satunya yang dapat memberikan rasa aman di dalam diri kita adalah kehidupan yang benar sebagai dasar hidup yang berhikmat. Dengan kebenaran yang mendasari hikmat, akan membuat setiap pilihan hidup menjadi kesempatan untuk berbuat baik dan menjadi pelaku kebenaran.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |