Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/10/18 |
|
Selasa, 18 Oktober 2011
|
|
Judul: Pertobatan yang sejati Sekali lagi, perikop hari ini berbicara mengenai umat Israel yang telah melukai hati Tuhan. Padahal Tuhan sangat sayang kepada mereka (1:7). Mereka berkhianat dengan mencari allah lain, mereka hidup di dalam perzinaan rohani (7, 10). Hidup mereka penuh dengan kekerasan dan kebencian bahkan sampai menumpahkan darah (8-9). Bagaimana Tuhan menyikapi hal tersebut? Tuhan menjauh dari mereka agar mereka menyadari kebutuhan mereka akan Dia (5:15). Juga Tuhan menghukum mereka melalui nubuat para nabi yang salah satunya adalah Hosea (5). Tuhan menolak ritual mereka yang sekadar rutinitas persembahan kurban (6). Lalu apa yang diharapkan Tuhan dari mereka? Pertobatan yang sejati melalui sikap yang mau berbalik dan pengenalan akan Allah dengan sungguh-sungguh (1, 3). Kita sebagai orang yang telah menerima anugerah Tuhan perlu terus menerus menjaga hubungan kita dengan Tuhan. Jangan kita mengganggap bahwa dengan sering beribadah, memberi persembahan yang banyak sudah menjadi jaminan hidup kita berkenan kepada Tuhan. Hal ini hanya salah satu bagian dari merespons keselamatan yang dari Tuhan. Yang lebih penting adalah bagaimana kita beribadah dengan memberikan hidup kita berkenan kepada-Nya (bnd. Roma 12:1). Selain itu kasih kepada Tuhan dan kepada sesama perlu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tentunya tidak mau ditinggalkan oleh Tuhan, bukan? Maka kita perlu bertobat. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |