Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/10/20 |
|
Senin 20 Oktober 2008
|
|
Judul: Kasih melampaui murka Sebenarnya sementara dosa ketiga saudari itu dipaparkan, Tuhan sudah menjanjikan pemulihan kepada mereka (ayat 53-55). Baik penghukuman dahsyat yang sedang dan akan dialami Yerusalem, maupun janji pemulihan yang segera terwujud setelah penghukuman tersebut, bukan menunjukkan ketidakkonsistenan Tuhan. Sebaliknya, Tuhan adalah Allah yang setia. Setia terhadap kebenaran. Oleh karena itu ketidakbenaran harus dihukum. Tuhan juga setia kepada ikatan perjanjian yang Ia sudah adakan dengan umat-Nya. Dalam perjanjian Sinai, berkat dan kutuk merupakan konsekuensi yang harus diterima umat tatkala mereka taat atau memberontak. Ketidaktaatan mereka menuai kutuk penghukuman. Namun perjanjian itu juga bersifat kekal, maka Tuhan tidak akan melepas umat-Nya dan membinasakan mereka. Penghukuman yang berlaku hanya sementara. Setelah masa penghukuman selesai, mereka akan dipulihkan dan diterima lagi sebagai umat kesayangan Allah. Sekali lagi, sikap Tuhan bertujuan mendidik umat agar mengenal diri-Nya dan karakter-Nya yang tidak berubah (ayat 62) sehingga mereka menjadi sadar dan merasa malu atas perilaku mereka yang tidak terpuji (ayat 63). Penghukuman Allah betapapun dahsyatnya harus kita lihat sebagai bentuk kasih sayang-Nya kepada umat-Nya. Penghukuman itu lahir dari karakter-Nya yang mulia. Seperti seorang bapak mendisiplin dan memukul anak-anaknya, demi kebaikan dan masa depan mereka yang cerah. Oleh karena itu jangan melihat apalagi menafsir penghukuman Allah sebagai tindakan balas dendam atau karena Dia jahat. Kalau Allah tidak menyayangkan umat-Nya, mungkin jauh-jauh hari Ia sudah memusnahkan mereka dan tidak memulihkan kembali.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |