Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/10/20 |
|
Selasa, 20 Oktober 2015
|
|
Judul: Hati-Hati dengan "Playing God" Dalam kehidupan kita sebagai umat beriman, Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan akan menghakimi seluruh umat manusia, termasuk orang-orang jahat, sebagaimana yang diutarakan oleh Zofar. Tuhan tidak memanggil kita untuk menggantikan Dia menjadi sang Hakim bagi orang-orang di sekitar kita, siapa yang baik dan siapa yang jahat. Lagipula dengan dasar apa kita bisa membuat keputusan itu? Ini merupakan penyalahgunaan doktrin yang membuat orang-orang Kristen berambisi berperan sebagai Allah (playing God) untuk mendakwa orang lain. Orang-orang yang berpandangan simplistis tentang konsep sebab-akibat, antara dosa dan penderitaan, memiliki risiko untuk menjadi penghalang bagi orang lain untuk mengenal Kristus, yang sudah datang ke dunia dan mati di salib untuk menebus dosa manusia. Saat kehidupan finansial mereka tidak baik, saat dirinya sakit-sakitan serta mengalami kegagalan bisnis dan seterusnya, maka ajaran simplistis ini akan menjerumuskan seseorang mempertanyakan jaminan keselamatan Tuhan dalam hidupnya. Tatanan dunia ini, alam semesta maupun masyarakat, sudah ternoda oleh dosa. Masalah dan kegagalan adalah kenyataan hidup. Meski demikian kondisinya, tetap ada penghiburan Allah bagi kita. Lewat kehidupan Ayub, kita melihat bagaimana Tuhan selalu menyertai Ayub sampai akhir. [AKI]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |