Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/10/21 |
|
Selasa 21 Oktober 2008
|
|
Judul: Ingkar janji Penjelasan yang lebih menarik dan penting adalah yang secara teologis di ayat 19-21. Di mata Tuhan, Zedekia juga adalah seorang yang ingkar janji. Sebagai raja Israel, dia bersama rakyatnya terikat dengan Perjanjian Sinai. Seharusnya ia patuh pada Tuhan, memimpin umat Tuhan setia kepada-Nya. Akibat ketidaktaatannya, Tuhan sendiri menjadi lawannya. Tuhanlah yang ada di balik kekalahan pasukannya di tangan Babel. Akhirnya pasal ini ditutup dengan kembali kepada bentuk ilustrasi yang serupa dengan yang ada di bagian permulaan. Hanya kali ini simbol rajawali bukan menunjuk kepada Nebukadnezar melainkan Tuhan sendiri (ayat 22). Tuhan sendiri yang akan membangunkan kembali umat-Nya, tetapi bukan lagi dengan kepemimpinan manusia yang terbatas dan penuh kelemahan melainkan dengan sosok Mesias yang pemerintahan-Nya bersifat universal. Ketidaksetiaan adalah akar permasalahan umat Tuhan. Hal ini ditunjukkan dengan sikap ingkar janji Zedekia. Syukur kepada Tuhan. Dia bukan manusia yang mudah berubah, yang lain di mulut, lain di hati. Dia Tuhan yang konsisten dengan karakter-Nya. Walau Ia menghukum keras setiap pengkhianatan, kasih-Nya tidak berubah. Melalui Kristus, kerajaan Allah didirikan. Setiap orang yang percaya kepada-Nya bukan hanya diampuni dosanya tapi mengalami pembaruan sehingga dimampukan untuk setia!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |