Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/21 |
|
Senin, 21 Oktober 2024 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Sebuah pepatah orang Batak menyatakan demikian, "Anakku adalah kekayaanku". Maknanya, kehilangan anak sama dengan menjadi miskin. Allah telah menyingkapkan kepada Musa tragedi besar yang akan segera dialami oleh orang-orang Mesir (11:5). Itulah yang sekarang digenapi (29). Malaikat pencabut nyawa mengayunkan sabitnya terhadap anak-anak sulung Mesir. Setiap keluarga Mesir kehilangan ahli warisnya. Waktu itu, Mesir adalah salah satu kerajaan terkaya di seluruh dunia. Namun, dalam semalam semua anak sulung mereka meregang nyawa. Apalah artinya kekayaan yang besar jika tidak ada ahli waris untuk meneruskannya? Lagi pula, sebagian harta Mesir beralih kepada orang-orang Israel (35). Khusus bagi Firaun, malapetaka kematian anak sulung meruntuhkan wibawa dan kekuasaannya. Para pegawainya membangkang dan mengambil keputusan baginya (31, lih. 11:8). Dua juta orang Israel seketika dibebaskan (37). Dalam sekejap, negeri itu kehilangan lebih dari 50% sumber tenaga kerja yang mereka miliki. Dari bacaan ini, kita melihat bahwa bagi Allah segalanya mungkin. Transformasi berskala nasional terjadi dalam waktu semalam. Nasib sebuah bangsa berbalik ketika Allah melakukan intervensi. Bangsa yang kaya menjadi miskin; bangsa yang diperbudak menjadi kaya. Dalam kisah lain, Allah bahkan dapat memulihkan resesi ekonomi dalam waktu semalam (bdk. 2Raj. 7:1-20). Apa yang akan kita lakukan setelah memahami kedahsyatan Allah? Masihkah kita bermuram durja menghadapi kekurangan, kemiskinan, paceklik, neraca negatif, atau masalah-masalah ekonomi lainnya? Jangan khawatir! Jika nasib dua juta manusia dapat Ia ubahkan dalam waktu semalam, apalagi nasib satu orang saja. Ketika Allah berkehendak, semua masalah kita yang rumit dapat dibereskan dalam sekejap. Berdoalah supaya Tuhan mengintervensi situasi-situasi pelik yang kita hadapi. Bila Anda tidak sedang mengalami kesukaran, berdoalah bagi seorang yang Anda kenal. Tidak ada masalah yang terlalu sukar untuk Ia atasi atau terlalu sepele untuk Ia perhatikan. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |