Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/10/23 |
|
Minggu, 23 Oktober 2011
|
|
Judul: Membungkamkan musuh Kalau pemazmur memang berdosa dan pantas menerima segala tuduhan dari para musuh, tentu mazmur ini tidak pantas dikumandangkan! Itu sebabnya ketika pemazmur meminta Tuhan menegakkan keadilan dan membela dirinya dari para musuh (23), ia juga dengan berani mengatakan, "Hakimilah aku sesuai dengan keadilan-Mu, ya Tuhan Allahku" (24). Pemazmur yakin bahwa ia berada di pihak yang benar. Oleh karena itu ia berani minta diuji oleh Tuhan. Kalau Tuhan sudah mengujinya dan ia terbukti lulus ujian, apalagi yang bisa dikatakan oleh para pemfitnah? Bukankah mulut mereka akan terbungkam, seperti yang pernah dikatakan oleh Petrus, "Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh" (1Pet. 2:15). Oleh karena itu, ketika kita sedang diperhadapkan oleh fitnahan atau tuduhan keji, tidak perlu khawatir. Sejauh kita benar di hadapan Tuhan, Tuhan pasti membela kita. Jangan tergesa-gesa membela diri dengan hikmat kita sendiri. Lebih baik berdiam diri, dan tetap hidup dalam kebenaran, tidak usah terburu-buru menjawab. Kadang kala Tuhan mengirimkan orang lain yang akan membela kita. Kadang, daftar kejahatan yang dituduhkan oleh musuh kita terbongkar kepalsuannya! Tuhan berdaulat dan berkuasa atas semua hal. Malah kalau kita terlalu semangat membela diri kita sendiri, kita akan semakin dicurigai memang bersalah dan sedang menutup-nutupi kebenaran. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |