Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/10/23 |
|
Jumat, 23 Oktober 2020 (Minggu ke-20 sesudah Pentakosta)
|
|
Bacaan kita hari ini memuat ucapan Allah melalui Nabi Yesaya tentang hukuman-Nya kepada Babel, bangsa yang telah menaklukkan Israel dan menjadikannya tawanan. Penyataan Tuhan melalui Yesaya menggambarkan: Pertama, Tuhanlah satu-satunya tempat berlindung, tidak ada yang lain, termasuk pintu-pintu gerbang pertahanan. Kedua, penghancuran itu menggunakan alat, yakni orang-orang yang dikuduskan dan orang-orang perkasa. Ketiga, sebelum penghukuman terjadi, orang-orang yang akan dihukum menjadi lemah, sakit, takut, dan tidak berdaya. Keempat, terjadi fenomena alam yang tidak biasa. Kelima, korban sangat banyak, sementara yang selamat sangat sedikit. Keenam, tidak ada masa depan di tempat itu (2-12). Hukuman Tuhan ini menyatakan tentang Hari Tuhan yang merupakan puncak sejarah, sekaligus akhir dari sejarah. Hari itu adalah hari di mana Tuhan menjatuhkan murka-Nya. Hari itu ditandai dengan kehancuran di seluruh dunia. Saat itu tidak ada pembelaan. Pengaruhnya mencakup seluruh alam semesta. Hari itu menunggangbalikkan ciptaan Tuhan. Akhirnya, tidak ada jalan untuk melarikan diri. Apa yang tersisa hanyalah penderitaan yang mengerikan (13-16). Gambaran di atas sedikit banyak ada kemiripannya dengan banyak peristiwa gempa bumi dan tanah bergeser yang menimbulkan banyak korban jiwa yang terjadi di beberapa tempat di berbagai belahan bumi. Kejadiannya membuat orang yang lemah menjadi makin tidak berdaya di tengah kekalutan suasana bencana-bencana tersebut. Dalam bacaan hari ini, Tuhan jelas menjatuhkan hukuman. Tetapi, apakah dalam peristiwa bencana alam yang kita dengar langsung beritanya, Tuhan juga memberikan penghukuman? Bisa saja kejadian-kejadian itu hukuman Tuhan, bisa juga bukan. Hanya Allah yang tahu. Kita tidak berhak menghakimi sesama kita. Sebaliknya, mari kita wujudkan cinta kasih dengan bersama-sama menolong orang-orang yang mengalami musibah agar mereka bangkit dan pulih kembali. Mengasihi adalah kehendak Allah. [AGJ]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |