Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/10/24 |
|
Selasa, 24 Oktober 2006
|
|
Judul: Kegentaran dari segala arah Allah mendakwa Israel karena mereka tidak setia pada Perjanjian Sinai. Dengan mendesak Israel untuk mengingat masa lalu mereka, Allah ingin agar mereka sadar kembali tentang jati diri keumatan mereka (16a). Allah juga membangkitkan para hamba-Nya yang bertugas memberikan peringatan (17a). Karena hal ini pun mereka tolak, Allah memanggil bangsa-bangsa lain dan bumi sebagai saksi (18-19; lih. Mi. 1:2) untuk membuktikan bahwa umat-Nya menolak jalan kehidupan yang Tuhan sudah tunjukkan (Yer. 6:16b), dan menolak pengajaran kebenaran para nabi sebelumnya (17b). Yeremia pun dipanggil untuk menguji ketulusan sikap dan perbuatan mereka (27). Israel menjalankan ritual agama yang memang secara lahiriah menaati Taurat, tetapi motivasinya sama seperti bangsa-bangsa lain, yaitu semacam sogokan agar Allah memberkati (20-21). Padahal seharusnya Israel menyaksikan Allah kepada bangsa-bangsa lain melalui cara hidup yang kudus (Kel. 19:6). Untuk kesekian kalinya hukuman Allah yang akan datang menimpa umat Tuhan, dikumandangkan (sebelumnya dalam Yer. 4:5-7, 5:15-17, 6:1-8). Kini paparannya lebih rinci, gamblang dan menyeramkan. Dalam istilah kitab Yeremia, "kegentaran datang dari segala jurusan" (Yer. 6:25b). Begitu dahsyat hukuman yang akan Allah datangkan melalui serbuan Babel, sehingga umat diperintahkan untuk mulai berkabung, menangis, dan meratap (26). Seperti Yeremia, gereja dan orang Kristen di Indonesia harus setia kepada Allah. Meski panggilan Tuhan agar kita menjadi penguji yang berpihak pada Allah dan menyalahkan yang jahat adalah hal yang berat dan sulit, tetapi kita harus menjalankannya dengan setia. Tugas itu adalah menyelidiki dan menimbang setiap kelakuan sesuai ukuran Allah sendiri. Ini hanya dapat Gereja jalani jika setia pada firman, sungguh mengasihi, dan menginginkan perbaikan bagi bangsa ini. Doa Syafaat: Doakan agar Gereja menjaga kemurnian dan menjadi saksi-saksi kebenaran Ilahi.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |