Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/10/24 |
|
Sabtu, 24 Oktober 2009
|
|
Judul: Karunia-karunia rohani Harus kita akui bahwa pemahaman dan praktik tentang karunia-karunia Roh sering menimbulkan pertikaian pendapat bahkan ketidakserasian hubungan gerejawi. Ini menyedihkan sebab karunia-karunia rohani adalah manifestasi kelimpahan yang Roh Allah ingin kerjakan dan wujudkan dalam kehidupan umat-Nya. Juga karena karunia-karunia rohani justru adalah daya dalam pelayanan yang membuat kebutuhan tubuh Kristus dan kebutuhan dunia terpenuhi secara menakjubkan. Pendapat, doktrin, pengalaman harus tunduk ke bawah wibawa Alkitab. Maka mari kita terbuka mempelajari apa yang Allah katakan tentang karunia Roh. Pertama, apa sejatinya karunia rohani itu? Karunia rohani bukan potensi pribadi, bukan hasil latihan atau studi, tetapi pemberian Roh Allah. Asalnya supra-natural sehingga penerimaan karunia rohani pun tergantung kedaulatan Roh Allah dan untuk maksud Allah bagi gereja. Kedua, apa dampak yang timbul oleh operasi karunia rohani dalam kehidupan umat? Berlawanan dari berhala mati yang tidak dapat berbuat apa pun, karunia rohani menyatakan bahwa Allah hidup, melimpah kasih karunia, dan dalam kuasa serta hikmat yang ajaib, Ia mewujudkan berbagai maksud kekal-Nya melalui operasi karunia rohani. Praktik karunia-karunia rohani dalam kehidupan dan pelayanan gereja menunjukkan bahwa Allah dalam Kristus adalah Allah yang hidup. Ketiga, karunia rohani yang bermacam-macam mencerminkan fakta gereja yang esa, tetapi beraneka ragam anggota dan fungsinya. Karena karunia-karunia yang bermacam-macam itu berasal dari satu sumber, maka kehidupan dan pelayanan gereja yang mempraktikkan keberbagaian karunia rohani itu akan mengalami keesaan gereja yang kaya dan melimpah. Keempat, karunia rohani itu banyak dan bermacam-macam sebab Allah dalam kekayaan rahmat-Nya dan kedahsyatan kuasa-Nya sanggup melayani berbagai kebutuhan yang manusia hadapi. Karunia rohani adalah pameran kekuasaan dan anugerah Allah, bukan kehebatan manusia. Maka praktik karunia rohani seharusnya terfokus untuk meninggikan Allah dalam segala kemuliaan maksud kekal-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |