Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/10/24 |
|
Minggu, 24 Oktober 2021 (Minggu ke-22 Sesudah Pentakosta)
|
|
Pernahkah Anda merasa ditinggalkan oleh Allah? Habakuk pernah merasakannya. Tentu, karena ini tentang "perasaan", sifatnya subjektif. Tetapi, apakah benar Allah meninggalkan atau diam di saat kita mengalami penderitaan, kesulitan, dan kebimbangan? Allah tidak tinggal diam membiarkan penindasan, kejahatan, kelaliman, atau kekerasan terjadi di hadapan-Nya. Ayat 5 memberikan gambaran kepada kita bahwa jawaban dan pekerjaan Allah akan selalu membuat kita tercengang. Sering kali kita menginginkan semua hal berjalan seperti apa yang kita inginkan dan rencanakan. Tetapi, Allah bekerja dengan cara yang berbeda, yang kerap tidak terselami. Allah menjawab kegelisahan Habakuk atas kejahatan bangsanya dengan membangkitkan bangsa lain lebih jahat, yaitu bangsa Kasdim (6). Allah membangkitkan bangsa Kasdim untuk memberikan pelajaran kepada bangsa Israel yang lalim dan melakukan penindasan terhadap sesamanya. Tindakan Allah yang tidak masuk akal ini menguatkan bahwa Ia adalah Allah yang berdaulat dan penuh kuasa. Tidak ada yang dapat menjadi penasihat-Nya, sebab Dia adalah Allah yang Mahabijaksana dan Mahaadil. Pengalaman Habakuk menyelami pekerjaan Allah menjadi refleksi bagi kita, adakah kejadian dalam hidup ini yang di luar pemikiran dan perhitungan kita, di mana orang yang lebih jahat dari kita bisa dipakai Allah untuk mendidik, menegur, dan menghajar kita? Seperti Allah sedang memberi rotan untuk menyadarkan dan membuat kita berbalik dari dosa yang kita lakukan. Menyelami pekerjaan Allah sama sulitnya, atau mungkin lebih sulit dari mencari jarum dalam tumpukan jerami. Barangkali kita bisa memahaminya pada suatu waktu tertentu, tetapi mungkin juga tidak sama sekali. Betapa pun sulitnya, upaya kita untuk memahami pekerjaan Allah tidak akan pernah sia-sia. Karena, upaya itu akan membawa kita makin dekat dengan Allah, makin berserah diri, dan makin merendahkan hati di hadapan-Nya. [ETS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |