Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/10/24 |
|
Kamis, 24 Oktober 2024 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Menjadi Kristen adalah pilihan hidup yang disertai dengan kesadaran akan hak istimewa yang diterima oleh orang berdosa, bukan karena kelayakannya, melainkan karena ia telah dilayakkan oleh Yesus Kristus yang menjadikannya kepunyaan-Nya. Hal itulah yang menjadi landasan bagi setiap orang Kristen untuk melayani Allah. Paulus menyadari hak istimewa itu sebagai sesuatu yang tidak layak ia dapatkan, jika dilihat dari latar belakang kehidupannya sebelum menjadi murid Kristus. Ia menyebut dirinya hamba Kristus Yesus (1), dan utusan yang dipanggil untuk menyampaikan Injil yang kudus. Dalam berita Injil yang ia bawa, Paulus menunjukkan bahwa Yesus inilah yang telah dijanjikan oleh Allah melalui perantaraan para nabi. Yesus hadir melalui garis keturunan Daud, Dia mati dan bangkit dari kematian. Yesus membuka jalan bagi tercurahnya anugerah dan kebaikan Allah dalam kehidupan manusia berdosa, yang telah terpisah dari Allah (2-5). Sebagai seorang hamba Kristus, Paulus menyadari bahwa hak istimewa yang diperoleh sebagai orang yang telah dipanggil dan dikuduskan menuntut adanya sebuah tanggung jawab. Ia pun menyadari tanggung jawabnya untuk melayani dengan membawa berita Injil kepada segala bangsa agar bangsa-bangsa dapat percaya dan taat kepada Yesus Kristus. Sama seperti Paulus, memiliki hak istimewa yang telah dianugerahkan seharusnya menyadarkan kita untuk tidak berpangku tangan. Rasa syukur harus dinyatakan dalam hidup bakti kepada Allah dengan Pekabaran Injil (PI). Masih banyak orang yang belum mengenal Kristus dan hidup dalam kegelapan. Kabar sukacita harus sampai kepada mereka, sehingga makin banyak orang memahami kasih Allah yang telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, Kristus Yesus, untuk mendamaikan orang berdosa dengan diri-Nya. Yesuslah kegenapan dari janji Allah bagi manusia berdosa. Mari kita bawa berita Injil ini kepada orang-orang di sekeliling kita yang masih hidup dalam kegelapan. Kiranya Kristus menyinari hidup mereka dengan kasih yang kekal. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |