Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/10/26 |
|
Rabu, 26 Oktober 2016 (Minggu ke-24 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam bacaan hari ini, Paulus menjelaskan mengenai keterkaitan orang Kristen dengan hukum Taurat. Ia memulainya dengan analogi untuk memudahkan para pembacanya memahami pengajaran firman Allah (1-3). Intinya, seorang wanita yang sudah menikah tidak dapat menikah kembali dengan pria lain. Jika suami pertamanya masih hidup dan wanita tersebut menikah, maka ia dianggap berzina. Tetapi, jika suami pertamanya sudah meninggal, maka ia boleh untuk menikah kembali dengan orang lain. Demikian pula bagi mereka yang berada di bawah kuasa hukum Taurat. Mereka terikat dengan hukum itu sampai akhir hayat. Selama berada di bawah hukum itu, kedagingan dan hawa nafsu mereka dibangkitkan untuk berbuat dosa yang berujung kepada maut (5-6). Melalui pengorbanan Kristus, mereka mati dan bangkit bersama-Nya sebagai ciptaan baru. Sejak detik itu, mereka terbebas dari kuasa hukum itu, sebaliknya terikat kepada Yesus Kristus (4-6). Sebelumnya, mereka berusaha menjadi benar dengan menaati hukum Taurat, kini dalam Kristus mereka dibenarkan dalam Roh dan menjadi manusia baru yang baru, dimampukan untuk melayani dan berbuah bagi Kristus (6). Jika hukum Taurat membangkitkan pelbagai keinginan dosa, apakah hukum Taurat itu jahat? (7) Paulus menjawab dengan tegas: Sekali-kali tidak! (7) Sesungguhnya, hukum Taurat dan firman Tuhan itu kudus, benar, dan baik adanya (12). Pertama, hukum Taurat membuat kita menyadari perilaku dan kondisi keberdosaan kita (7-8). Kedua, hukum Taurat menyingkapkan keburukan dosa dan akibat dosa yang dapat membawa manusia kepada kematian kekal (9-11). Sebagai orang yang ditebus oleh Yesus, kita tidak terikat dengan kewajiban menjalankan hukum Taurat dan segala peraturan tambahannya seperti orang Yahudi. Tetapi, kita terikat menjalankan hukum Taurat dan firman Tuhan dengan kesungguhan hati agar hidup keimanan kita semakin memuliakan Allah dan menyerupai karakter Kristus. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |