Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/10/27 |
|
Senin, 27 Oktober 2014
|
|
Judul: Kalau bertobat! Berita di perikop ini ditujukan kepada Zedekia. Sebelumnya berita yang keras sudah disampaikan kepada sang raja (21:1-7). Masih dengan nada yang serupa bahwa Yerusalem tidak akan luput dari penghukuman Tuhan, dan Zedekia pun akan ditangkap dan ditawan Babel (2-3). Ayat 4-5 menimbulkan sedikit masalah. Di pasal 21:6-7, jelas sekali disebutkan bahwa Zedekia akan sangat menderita ketika ditawan oleh Babel. Akan tetapi, ayat 4-5 sepertinya menjanjikan kematian dalam keadaan damai. Seorang penafsir mencoba menjelaskan perikop ini dengan menunjukkan bahwa janji kematian yang damai itu memiliki syarat, yaitu jikalau Zedekia mau tunduk pada firman Tuhan. Jadi, Zedekia akan mati dalam damai sejahtera kalau ia tunduk pada keputusan Tuhan yang menyuruh dia tunduk kepada Nebukadnezar. Dengan penjelasan seperti ini, berita keras dari Yeremia bukan ditujukan untuk menghancurkan Zedekia, melainkan agar ia bertobat. Kenyataan sejarah, yang akan kita lihat kemudian, Zedekia tidak bertobat. Ia malah memberontak terhadap Nebukadnezar, sehinga ia mengalami penderitaan yang dahsyat (Yer. 39:6-7). Sekali lagi, berita penghukuman yang bertubi-tubi tidak dimaksudkan untuk membuat bangsa itu putus asa. Peringatan yang berulang kali ini justru menunjukkan betapa panjang sabarnya Tuhan menantikan pertobatan mereka, yaitu dengan berpaling dari dosa-dosa mereka dan menerima penghukuman Tuhan agar pada saatnya, mereka juga bisa menerima pengampunan dan pemulihan. Bagaimana dengan kita? Apakah cukup dengan contoh dari bangsa Israel ini, kita segera mengambil sikap tunduk kepada Allah dan bertobat meninggalkan dosa kita? Atau kita mau menunggu sampai Allah menghajar kita baru kita mau bertobat? Keputusan ada di tangan Anda! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |