Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/10/28 |
|
Selasa, 28 Oktober 2014
|
|
Judul: Contoh ketidaksetiaan Tidak jelas mengapa Zedekia mengadakan perjanjian untuk membebaskan para budak sesama Ibrani. Pembebasan budak diatur dalam hukum Taurat berdasarkan peraturan tahun sabat (Kel. 21:1-6; Ul. 15:1-11). Mungkin sekali Zedekia melakukan hal itu untuk melunakkan hati Allah yang sudah berkeputusan menghukum Yehuda dengan menggunakan pasukan Babel. Kenyataannya, keputusan Zedekia yang bersifat politis itu hanya bersifat sementara. Keputusan itu segera dibatalkan dan para bangsawan maupun pejabat pemerintah kembali memperbudak sesama bangsanya. Rupanya keputusan tersebut merugikan mereka yang selama ini memiliki budak. Keputusan inilah yang membuat firman Tuhan datang kepada Zedekia dengan tuduhan tentang ketidaksetiaannya kepada Tuhan. Pertama, ia menolak melaksanakan hukum Taurat yang merupakan undang-undang dari Tuhan untuk mengatur kehidupan bangsa Israel. Zedekia hanya mementingkan diri sendiri dan kelompok bangsawannya. Jelas sikap ini bukan sikap seorang raja-gembala bagi umat Tuhan. Kedua, ketidaksetiaan Zedekia merupakan pengkhianatan pada perjanjian Sinai, yang telah diikat Tuhan dengan umat-Nya. Perjanjian yang diteguhkan dengan suatu sumpah yang berat, seperti yang dijelaskan pada ayat 18-19 (bdk. Kej. 15:9-11, 17-21). Ketika pihak-pihak yang berjanji, berjalan melewati potongan-potongan kurban yang dibakar oleh api, mereka sedang bersumpah bahwa yang berani melanggar janji tersebut, akan terbakar hangus seperti kurban yang dibakar tersebut. Bila kita menjadi pemimpin, jangan menjadi pemimpin yang tidak setia, yang mengabaikan sumpah jabatan demi memperkaya kantong sendiri. Doakan juga pemimpin negara kita yang baru, agar mereka menunjukkan kesetiaan mereka dalam memimpin bangsa ini. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |