Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/10/28 |
|
Kamis, 28 Oktober 2021 (Minggu ke-22 Sesudah Pentakosta)
|
|
Pendisiplinan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya memiliki tujuan yang baik dalam pembentukan karakter. Tidak pernah ada orang tua yang baik yang, ketika mendisiplinkan anak-anaknya, berharap akan kecelakaan mereka. Nabi Habakuk, di dalam doanya, memuji Allah karena Tuhan menjawab doanya bahwa kejahatan tidak akan terus-menerus menang, semua ada dalam kendali kedaulatan Tuhan (1-2). Habakuk tahu bahwa Allah akan mendisiplinkan Yehuda dan ini bukan keadaan yang mudah untuk diterima. Habakuk belajar untuk menerima kehendak Allah, ia berdoa memohon pertolongan dan belas kasihan. Ia tidak berdoa agar dilepaskan dari pendisiplinan yang akan dijalani umat Allah; tetapi ia belajar untuk menerima bahwa Yehuda memang perlu masuk ke dalam proses pendisiplinan dan belajar dari proses itu. Masa-masa sulit berupa kelaparan dan kehilangan akan mereka alami, dan sang nabi belajar untuk bersukacita di dalam Tuhan. Allahlah yang menjadi kekuatan dalam menghadapi masa-masa sulit nanti (19). Kesadaran bahwa Allah masih bekerja sampai hari ini seharusnya membawa kita pada satu keyakinan bahwa Allah selalu menyertai umat-Nya dalam menjalani masa-masa tersulit sekalipun. Keadaan berat yang Ia izinkan hadir tidak akan pernah melebihi kekuatan kita untuk menanggungnya. Dalam saat seperti itu, doa yang kita naikkan bukanlah agar kita diluputkan, melainkan supaya kita memperoleh belas kasihan Allah dan kekuatan untuk menanggung semuanya. Keberanian untuk belajar menerima akan memberi kita pengalaman baru dalam relasi kita bersama Tuhan. Maka, dalam keadaan yang tidak baik pun, kita tetap dapat bersorak di dalam Tuhan dan beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan kita. Selain itu, kita tetap menyadari bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan kita pada masa-masa pendisiplinan itu. Dia adalah Bapa yang mendisiplinkan kita dengan belas kasih supaya hidup kita mengalami pemulihan dan pembaruan sepenuhnya di dalam Dia. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |