Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/10/29 |
|
Jumat, 29 Oktober 2010
|
|
Judul: Tekun menantikan janji Tuhan Memercayai janji Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan tidak akan ingkar janji adalah sikap yang perlu kita pelihara sebagai seorang pengikut Kristus. Ini memang tidak mudah sebab yang sering terjadi adalah kita melihat persoalan lebih besar kuasanya dari kuasa Tuhan. Tidak jarang kita merasa Tuhan begitu lama menepati janji-Nya, ada juga yang merasa bahwa Allah lupa akan janji-Nya, atau merasa tidak sabar menantikan jawaban Tuhan. Seharusnya kita menantikan penggenapan janji Tuhan dengan tetap sabar, setia, dan tekun melakukan tugas kita, bukan menuntut Allah agar segera memenuhi keinginan kita. Ini adalah persoalan yang serius. Seharusnya kita bisa melihat bahwa apa yang kita terima saat ini, baik itu keberhasilan atau kesuksesan dalam pekerjaan, pelayanan, dan keluarga adalah wujud pemenuhan janji Tuhan bagi kita. Maka sudah seharusnya kita memuji Tuhan. Ingatlah bahwa Allah kita setia, Dia tidak pernah ingkar janji. Segala yang Ia ucapkan pasti akan Ia tepati. Satu hal yang perlu kita lakukan adalah tetap setia, taat, dan bertekun dalam pelayanan sampai Ia memenuhi janji-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |