Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/10/30 |
|
Senin, 30 Oktober 2006
|
|
Judul: Berhala dan akibatnya Firman Allah dalam Ulangan 6:4, "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" merupakan salah satu ayat terpenting bagi Israel. Namun sepanjang sejarah Israel dalam PL, mereka tidak pernah melaksanakan perintah firman tersebut. Dari permulaan perjalanan bangsa Israel seperti dalam peristiwa lembu emas di Keluaran 32 mereka terus-menerus jatuh dalam penyembahan berhala. Padahal berhala adalah buatan tangan manusia (Yer. 10:3-4), yang tidak bernyawa (14), dan tidak mampu berbuat apa pun (5). Sebaliknya, Allah Israel, pemilik mereka, yang menjadikan langit dan bumi adalah perkasa dan bijaksana (12), serta membentuk segalanya (16). Sayang sekali, umat Allah berlaku bodoh karena terus-menerus menyembah berhala yang mati. Itu adalah hal yang sia-sia (8). Dosa penyembahan berhala boleh dikatakan dosa utama yang menyebabkan Tuhan membuang Israel. Dalam perikop kita hari ini, kita membaca peringatan Yeremia tentang penyembahan berhala (1-16), diikuti dengan perintah kepada Yehuda untuk mengangkut barang mereka ke pembuangan (17). Inilah hukuman berat yang harus dialami umat Tuhan. Kota-kota Yehuda akan menjadi kota sunyi karena ditinggalkan manusia dan menjadi kota mati karena dipenuhi oleh binatang-binatang (22). Hukum yang terutama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi (Mat. 22:36-38). Menyembah berhala merupakan lawan dari mengasihi Allah. Karenanya merupakan hal yang sangat penting bagi orang percaya untuk menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan kita, supaya kita tidak terjebak memberhalakan mamon ataupun yang lain. Camkan: Saat benda tertentu, kuasa tertentu, filsafat tertentu, pola hidup tertentu atau manusia menjadi lebih penting daripada Tuhan Yesus maka kita sudah jatuh dalam penyembahan berhala.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |