Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/10/30 |
|
Sabtu, 30 Oktober 2021 (Minggu ke-22 Sesudah Pentakosta)
|
|
Ketika kehidupan kita berjalan dengan normal, hubungan kita dengan Tuhan mungkin berada dalam kondisi yang baik-baik saja. Kita menganggap segala berkat-Nya adalah hal yang wajar saja. Namun, ketika jalan kehidupan tidak seperti yang diharapkan, barulah kita berpaling kepada Tuhan, lalu berteriak meminta pertolongan-Nya. Setelah mengalami pengalaman buruk akibat badai yang menerpa kapalnya saat melarikan diri dari hadapan Tuhan, dari dalam perut ikan, Yunus menaikkan doanya. Ratapan, keluhan dan ucapan syukur ia naikkan karena terluput dari kematian. Dalam ratapan yang ia naikkan, Yunus menyadari keberadaannya yang susah dan terbuang di dasar lautan, terkepung oleh arus air. Ia tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan dirinya, namun ia berharap masih dapat melihat bait Allah (2-6). Ia menyadari bahwa keselamatan yang ia terima berasal dari Tuhan semata (9). Yunus menyadari bahwa di mana pun dan dalam kondisi apa pun, Allah pasti akan mendengarkan seruannya. Bagi Tuhan, tidak ada dosa yang terlalu besar yang tidak dapat diampuni, dan tidak ada kesulitan hidup yang terlalu sulit. Inilah yang menjadi keyakinan Yunus sehingga ia berani menaikkan doa di hadapan Allah yang ia layani. Pada akhirnya, Tuhan membawa Yunus kepada panggilan-Nya. Dalam relasi dengan Tuhan, kita akan sungguh-sungguh mencari wajah-Nya ketika kita diperhadapkan pada persoalan yang sulit, bahkan harus sampai pada pergumulan antara hidup dan mati. Dalam keadaan genting demikian, belas kasihan Tuhan tetap dicurahkan kepada kita umat pilihan-Nya. Dalam kondisi apa pun yang kita alami, datanglah kepada Tuhan lewat doa-doa kita. Tidak ada kesulitan yang terlalu sulit untuk diselesaikan-Nya. Dan, tidak ada dosa yang terlalu besar sehingga Ia tidak dapat mengampuninya. Nikmatilah relasi dalam pengenalan kita akan Tuhan. Apabila pergumulan yang kita alami saat ini ternyata membawa kita kembali memandang kepada Allah, maka bersyukurlah untuk itu. [PMS] Baca Gali Alkitab 9 Tuhan akan mengampuni siapa pun yang sungguh-sungguh bertobat dari segala kejahatan-Nya dan menyembah kepada-Nya, tidak terkecuali orang-orang yang dahulu begitu jahat dan tidak mengenal Tuhan. Bukan orang sehat yang membutuhkan tabib, melainkan orang yang sakit. Siapakah di dunia ini yang tidak "sakit" sehingga tidak membutuhkan tabib untuk menyembuhkannya? Semua manusia berada dalam keadaan "sakit", yaitu berdosa. Karena itu, semua manusia membutuhkan Tuhan untuk menyelamatkan dan membersihkannya dari dosa. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |