Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/31 |
|
Rabu, 31 Oktober 2007
|
|
Judul: Hikmat melalui disiplin Menyenangkan hati Tuhan dapat dilakukan dengan menaati kehendak-Nya. Bagi penulis Amsal, ketaatan pada perintah Tuhan ternyata menyangkut urusan hidup dan mati (16). Ketaatan akan membuat hidup orang terpelihara sementara ketidaktaatan akan menghancurkannya. Orang yang menolong orang miskin (17), bertindak memelihara hidup. Apa yang dia perbuat merupakan tindakan yang menyatakan penghargaan terhadap Tuhan dan ciptaan-Nya. Tuhan menghargai perbuatan ini, seolah-olah orang tersebut melakukannya secara langsung untuk Tuhan. Tak heran bila kemudian Ia akan membalasnya dengan kehidupan yang penuh damai sejahtera. Adalah penting untuk mendisiplin anak sedini mungkin. Orang tua yang tidak mendisiplin anaknya berarti membiarkan anaknya menjadi bodoh dan jahat. Pada akhirnya itu akan menjerumuskan anaknya ke dalam kematian, sebagai hasil dari tingkah laku anak yang buruk (18). Mungkin saja seorang menjadi pemarah karena tidak pernah mendapatkan tindakan disiplin dari orang tuanya. Ia jadi suka mengumbar kemarahannya. Akibatnya, ia akan selalu berada dalam kesulitan (19). Padahal dengan belajar mendengarkan nasihat dan menerima tindakan disiplin, orang akan menjadi bijak, dewasa, dan tekun dalam menjalani kehidupan (20, 25). Begitu pula orang yang takut akan Tuhan (23). Ia akan mengalami perlindungan Tuhan, meski harus menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya. Orang yang saleh akan memiliki kualitas hidup yang menjauhkan dia dari segala kejahatan. Orang tidak bisa begitu saja menjadi berhikmat. Perlu pengajaran tentang disiplin sejak masa kecilnya. Melalui proses tersebut, ia akan belajar menghormati Tuhan yang diwujudkan dalam gaya hidup yang saleh. Selain itu, ia juga akan belajar menghargai dan menolong sesama manusia. Betapa pentingnya didikan orang tua yang dimulai sejak dini, karena akan berpengaruh panjang bagi keseluruhan hidup si anak kelak. Karena itu jangan meremehkan didikan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |