Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/10/31 |
|
Senin, 31 Oktober 2016 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)
|
|
Orang Kristen dapat mengalami penderitaan. Salah satu kisahnya adalah ketika pada awal 2014 di Jakarta, khalayak dicengangkan oleh kasus pembunuhan Ade Sara. Ia seorang anak tunggal dari sebuah keluarga Kristen. Mahasiswi ini dibunuh dengan keji oleh mantan pacarnya. Pada akhirnya, pelaku tertangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Realitas kehidupan ini menyadarkan kita bahwa selama masih hidup dalam dunia yang berdosa ini, kita bisa mengalami penderitaan. Bukan hanya realitas yang mengonfirmasikan orang-orang percaya akan mengalami penderitaan di dunia, firman Tuhan pun mengatakan demikian. Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa umat Allah masih mengeluh dan merasakan sakit bersalin (22-23). Ketika mengalami penderitaan, biasanya kita terlalu sibuk bertanya kepada Tuhan "Mengapa penderitaan ini terjadi pada diriku?" Jawabannya adalah karena dunia masih berada dalam pengaruh dosa di mana banyak manusia hidup menurut kedagingannya (8:5). Marilah kita berhenti sejenak bertanya "Mengapa?". Seyogianya kita bertanya, "Bagaimana aku dapat melewati semua penderitaan yang terjadi dalam kehidupanku, Tuhan?" Atas pertanyaan tersebut kita dapat memahami bahwa: Pertama, Roma 8 mengatakan bahwa Roh Kudus yang tinggal dalam diri anak-anak Allah akan menolong kita yang lemah menghadapi penderitaan. Tuhan berjanji tidak akan meninggalkan umat-Nya dalam keadaan seburuk apa pun (35). Kedua, kita dapat terus berpengharapan akan lepas dari penderitaan. Dalam bagian ini, Tuhan berfirman bahwa "penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita" (18). Kemuliaan itu akan diberikan saat manusia berhadapan muka dengan Tuhan di surga. Di sana tidak ada lagi penderitaan karena dosa telah ditaklukkan oleh Allah. Dalam menghadapi penderitaan Anda hari ini, bertanyalah "bagimana?" Tuhan menolong dan memberkati Anda. [IC]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |