Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/10/31 |
|
Selasa, 31 Oktober 2017 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)
|
|
Untuk meyakinkan Ahas, Yesaya menunjukkan tanda dari Tuhan, sekalipun Ahas tidak memintanya (12). Tanda itu berupa seorang anak yang dilahirkan dari perempuan muda. Anak itu akan dinamakan Imanuel (14). Anak itu dituturkan akan makan dadih dan madu, sampai bisa menolak yang jahat dan memperjuangkan yang baik (15). Apa yang disampaikan Yesaya ini menunjuk pada keadaan Israel yang akan mengalami penindasan hebat sampai anak itu tumbuh menjadi dewasa. Ahas menyatakan bahwa ia tidak mau meminta tanda dari Tuhan. Alasannya, ia tidak mau mencobai Tuhan. Penolakkan Ahas hanyalah alasan yang dibuat-buat. Di balik keengganannya, sebenarnya Ahas sudah membuat keputusan untuk bersandar pada kekuatan Asyur. Itu berarti Ahas menjadi hamba Asyur. Keputusan Ahas menunjukkan ketidaktaatan dan ketidakpercayaannya pada Tuhan. Ahas merasa kekuatan Asyur dapat menolongnya keluar dari persoalan. Dalam nubuatannya, Yesaya menyatakan bahwa pengharapan Ahas akan menjadi kesia-siaan. Asyur yang diharapkan menjadi tempat Ahas bersandar dan berlindung, justru akan berbalik. Asyur dinubuatkan menjadi ancaman serius yang akan menghancurkan kerajaan Yehuda (17). Peristiwa penyerangan Asyur ini menjadi awal dari penderitaan panjang yang akan dialami Ahas, keturunannya, dan rakyat Yehuda. Mereka akan menjadi bangsa yang kalah dan hancur. Anak yang dijanjikan itulah yang akan mengembalikan kejayaan umat Allah. Siapakah anak itu tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Yesaya. Ia hanya mengatakan anak itu bernama Imanuel. Dalam tradisi Yahudi, Imanuel adalah nama yang merujuk pada figur Mesias, orang yang diurapi Allah yang kehadirannya dinanti-nantikan umat Israel. Iman Kristen meyakini bahwa yang dimaksud Imanuel adalah Yesus. Injil Matius mencatat dengan jelas pernyataan malaikat yang menubuatkan tentang figur Imanuel akan tergenapi dalam diri Yesus (Mat. 1:23). Yesus disebut Imanuel menandakan bahwa Allah menyertai umat-Nya. [ASP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |