Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/11/01 |
|
Rabu, 1 November 2023 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Kehidupan selalu penuh dengan tantangan. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk belajar merespons tantangan dengan benar. Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya menghadapi tiga tantangan berat setelah mereka dibuang ke Babel. Pertama, mereka harus belajar bahasa dan literatur asing. Kedua, mereka diberi makanan dan anggur dari santapan raja. Ketiga, mereka diberi nama lain yang artinya berkaitan dengan dewa-dewa Babel (4-6). Apa yang dilakukan Daniel dan ketiga temannya? Mereka memutuskan untuk tidak makan dan minum dari santapan raja (8). Itu karena makanan dari raja merupakan makanan yang tidak tahir dan sudah dipersembahkan kepada allah lain. Hal ini jelas melanggar Taurat. Apakah permintaan mereka langsung dikabulkan? Tidak, tetapi Daniel tidak menyerah. Ketika permintaannya yang pertama kepada pemimpin pegawai istana ditolak, ia melakukan dua perubahan. Pertama, ia meminta kepada penjenang (11). Bila pemimpin pegawai istana melanggar perintah raja, sangat besar risikonya. Namun, jika hal itu dilakukan oleh penjenang, bawahan pemimpin pegawai istana yang mengurus sendiri makanan mereka, tidak akan ada risiko hukuman mati. Kedua, Daniel siap untuk membuktikan perkataannya melalui percobaan selama 10 hari, yang kemudian menunjukkan bahwa mereka lebih sehat daripada yang lain (12-15). Tidak mengherankan, penjenang itu akhirnya memenuhi permintaan Daniel sehingga mereka diperkenan Allah dan didapati lebih berhikmat daripada semua orang lainnya (19-20). Tantangan tidak bisa dielakkan dalam kehidupan. Kita harus belajar merespons setiap tantangan dengan tenang. Jangan putus asa ketika masalah tidak langsung mendapatkan titik terang. Kita perlu belajar menjadi makin cerdik dan kreatif supaya tantangan bisa dihadapi dengan tepat sesuai kehendak Tuhan. Mintalah hikmat kepada Tuhan supaya dalam tantangan sekalipun kita tetap menyaksikan nama-Nya dengan cara yang baik dan selalu hidup berkenan kepada-Nya. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |