Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/11/02 |
|
Kamis, 2 November 2006
|
|
Judul: Kehancuran segera datang Mengapa Allah sedemikian murka terhadap umat-Nya sendiri sampai-sampai Ia mengungkapkan itu dengan empat kata yang sangat keras? Allah akan meninggalkan, membuang, menyerakkan ke tangan musuh, dan membenci Yehuda (7-8). Ini bukan karena Allah sewenang-wenang, tetapi karena sedih dan marah bahwa umat-Nya membalas kasih-Nya dengan menentang-Nya (7-13). Para pemimpin umat seperti singa yang mengklaim penguasa atas Tanah Perjanjian, seperti burung buas memangsa umat, dan seperti gembala yang menjarah kebun dan ladang pemiliknya. Kesedihan Tuhan memuncak menjadi murka sebab tiada yang peduli akan kejahatan yang besar itu (11). Ketika berkat Allah ditarik, semua usaha umat Israel menjadi sia-sia. Bukan saja kekalahan militer, juga penderitaan ekonomi, akan mereka tanggung. Bahwa hukuman Tuhan adil terbukti melalui dijatuhkannya hukuman berat atas bangsa-bangsa yang menjarah Israel. Bangsa-bangsa itu juga akan ditawan dan karenanya Israel terlepas dari cengkeraman mereka. Kepada mereka ini Allah juga berbelas kasih dengan memberikan kesempatan untuk bebas kembali serta berkembang bersama bangsa Israel, apabila mereka mengakui dan menyembah Allah sebagai Yang Hidup, serta meninggalkan ilah mereka semula, yaitu Baal (14-17). Terhadap umat-Nya Allah menjalankan seluruh tindakan dan kebijaksanaan-Nya, atas dasar perjanjian-Nya. Terhadap orang yang tidak termasuk umat-Nya, atas dasar hukum-hukum keadilan-Nya. Dalam zaman PB ini, bagaimana respons orang-orang terhadap Injil Yesus Kristus akan menentukan nasib kekal mereka. Doaku: Ampuni kami, Tuhan, kalau kami yang seharusnya menjadi alat anugerah-Mu, justru sering menjadi batu sandungan melalui ketidakpedulian kami bahkan lewat perbuatan kami yang sama jahatnya dengan orang-orang yang tidak mengenal-Mu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |