Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/11/02 |
|
Senin, 2 November 2015
|
|
Judul: Pohon Kehidupan Amsal 11:16-31 adalah bagian amsal yang mengedepankan tema "buah perbuatan yang benar." Pengamsal sekali lagi menegaskan pentingnya memiliki relasi dengan Tuhan sebagai landasan untuk mengalami kehidupan yang berarti (19, 20, 23, 28, 29). Ada sebuah nilai kekekalan yang terkandung di balik setiap kebenaran yang diajarkan (18-19). Pemahaman ini mengajak pembaca untuk memikirkan tema "Siapakah yang diperkenan oleh Allah?" (20). Satu hal menarik untuk dicermati adalah kuatnya perbandingan antara Amsal 11:16-31 dengan percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria di dekat sumur Yakub (Yoh. 4:1-42). Pengamsal memperingatkan tentang kesia-siaan yang dialami oleh perempuan tersebut (22), dan orang-orang yang mengacaukan rumah tangganya (29 bdk. Yoh. 4:16-19). Perempuan yang memberi Tuhan Yesus air minum mendapatkan ‘Sumber Air Hidup’ (Yoh. 4:10-15). Kemudian Yesus menegur dosa-dosanya, serta memakai dia sebagai pewarta Injil kepada orang-orang yang ada di desanya (Yoh. 4:28-30, 39-42). Di sini terlihat bagaimana Allah senantiasa mengerjakan karya keselamatan bagi mereka yang membutuhkannya. Kesadaran betapa pentingnya hubungan dengan Allah yang membuat seseorang bertumbuh secara rohani (28). Pertumbuhan itu dikaitkan dengan pohon kehidupan sebagai ungkapan untuk menggambarkan mereka yang berhasil dituntun keluar dari jalan yang sesat menuju relasi intim dengan Allah. [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |