Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/11/02 |
|
Rabu, 2 November 2016 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)
|
|
Kalau kita berpikir bahwa setiap orang yang hidup di dalam Tuhan Yesus itu akan bebas dari masalah, maka kita pasti keliru! Paulus dengan jelas menegaskan bahwa hidup orang percaya tidak steril dari penindasan, kekesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, dan kematian (35). Hidup memang tidak mudah. Kita tidak sedang piknik di dunia ini, serta menjadi turis, tetapi kita sedang berperang. Peperangan itu sendiri tidak ringan; juga bukan sekadar fantasi! Lawan kita justru musuh yang sangat tangguh. Lawan kita bukan hanya manusia biasa, bukan darah atau daging! Kita sedang melawan tipu daya Iblis yang licik. Iblis kaya dengan pengalaman terhadap begitu banyak orang. Kalau Adam dan Hawa bisa tertipu-juga Salomo yang paling bijak-kita pun bisa juga jatuh dalam tipu dayanya. Puji Tuhan! Betapapun kerasnya peperangan kita, ada jaminan yang luar biasa! Kita tidak dibiarkan berperang sendiri, Allah berada di pihak kita. Dengan kalimat retorik, Paulus berseru, "Jika Allah di pihak kita siapakah yang akan melawan kita?" (31). Lebih dari itu, Dia telah memberikan yang terbaik dan termahal, yakni Anak-Nya sendiri (32). Pernahkah kita menyadari bahwa dengan menerima Tuhan Yesus ke dalam hidup kita, bersama-sama dengan Dia, Allah telah menyerahkan segalanya. Sekali lagi, dengan bahasa retorik, Paulus berkata, "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri..., bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita?" (32). Bahkan, kalau kita bersalah-karena tidak ada manusia sempurna (bdk. Rm. 7:14-15)- oleh karya penebusan Yesus yang sudah Dia selesaikan secara tuntas di Kalvari, kita sudah dibenarkan! Yesus Kristus siap menjadi Pembela kita. Sehingga bersama Paulus kita bisa berseru, "Sebab aku yakin tidak ada sesuatu apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita!" Dan inilah modal terbesar kita dalam mengarungi hidup di dunia dengan segala persoalannya. [CC]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |