Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/11/02 |
|
Sabtu, 2 November 2019 (Minggu 20 sesudah Pentakosta)
|
|
Konteks Mazmur 59 adalah ketika Saul menyuruh orang mengawasi rumah Daud untuk membunuhnya (1). Saul berikhtiar membunuh menantunya. Ini bukan kali pertama. Sebelumnya, Saul telah melemparkan lembingnya kepada Daud, namun meleset. Jauh sebelumnya, Saul berupaya membunuh Daud dengan mengirimkannya ke banyak pertempuran dengan harapan mati dalam tugas, tetapi Daud selalu menang. Segala tindakan Saul didasari iri dan ketakutan bahwa Daud akan mengambil alih kerajaannya. Menarik, dalam keadaan sebagai musuh nomor satu dari orang nomor satu di Israel, Daud menaruh harapannya hanya kepada Allah. Mazmurnya dimulai dengan permohonan agar dilepaskan dari musuh (2). Daud percaya bahwa Allah sanggup melepaskan dirinya dari orang-orang yang akan membunuhnya. Karena Tuhan, Allah semesta alam, adalah Allah Israel (6), maka tidak ada yang dapat terjadi di luar izin-Nya. Daud memercayakan dirinya kepada Allah. Menarik pula disimak bahwa Daud tidak mengeluh tentang keadaannya. Mungkin kita berpikir bahwa Daud punya alasan untuk mengeluh. Bagaimanapun, Anak Isai itu tidak melakukan suatu kesalahan apa pun (4) sehingga Saul ingin membunuhnya. Orang-orang suruhan Saul pun agaknya menutup mata terhadap ketidakbersalahan Daud. Mereka hanya ingin menyenangkan hati raja. Berkenaan dengan situasi yang dialaminya, Daud tidak melakukan pembelaan diri. Dia juga tidak angkat senjata untuk melawan orang-orang yang hendak membunuhnya, tetapi memercayakan semuanya kepada Allah. Meski situasinya penuh dengan ketegangan, Daud tetap bernyanyi tentang kekuatan dan kasih setia Allah (17). Bagaimana dengan kita? Situasi yang dialami Daud bisa menimpa kita kapan saja. Kita bisa belajar dari Daud yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi menyerahkan semua persoalannya kepada Allah. Sebab Tuhan adalah Allah semesta alam. Doa: Tuhan, mampukan kami menyerahkan diri kami sepenuhnya kepada-Mu! [YM] Baca Gali Alkitab 1 Dikejar penguasa untuk dibunuh merupakan suatu hal yang sangat menakutkan. Daud mengalaminya. Sebelum diangkat menjadi raja, ia harus melewati proses yang tidak mudah. Namun, Daud tidak berambisi dengan jabatan. Ia memercayakan sepenuhnya kepada Allah. Ia menjalankan bagiannya sebersih mungkin di hadapan Allah. Karena, Daud menjadikan Allah tempat perlindungan dan perteduhannya dari segala mara bahaya dan ketakutan. Kita dapat melihat mutiara iman dalam mazmur ini. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |