Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/11/02 |
|
Senin, 2 November 2020 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Doktrin kemahakuasaan Allah memang menimbulkan banyak pertanyaan. Misalnya, jika Allah Mahakuasa, mengapa masih ada penderitaan, kuasa-kuasa kegelapan, bangsa yang sombong menjadi penguasa, dan sebagainya? Jika realitasnya demikian, benarkah Allah Mahakuasa? Dalam Alkitab, Babel sering kali disimbolkan sebagai kekuatan yang melawan Allah. Semua simbol perlawanan terhadap Allah melekat kepadanya. Misalnya, penyembahan berhala, sihir, perbuatan amoral, pelacuran, dan sebagainya. Untuk waktu tertentu, Babel seolah-olah sangat berkuasa dan menyombongkan diri. Apalagi ketika Israel sedang terbuang dalam kekuasaan Babel. Namun, sikap perlawanan dan kesombongan di hadapan Allah pada waktunya akan hancur (9). Sehebat dan sekuat apa pun Babel, kehancurannya telah dinubuatkan. Menurut para penafsir, nubuat tentang kehancuran Babel dalam ayat itu tergenapi pada tahun 539 SM melalui serangan Persia. Sepanjang sejarah Alkitab dan Israel, ada saja sikap perlawanan dan permusuhan seperti Babel. Namun pada waktunya, mereka pasti akan berhadapan dengan Allah yang Mahakuasa. Pada awalnya mereka menang dan seperti tak terkalahkan. Namun, cepat atau lambat kuasa dunia itu akan dikalahkan oleh kemahakuasaan Allah. Dalam Wahyu 14:8, 18:2, Babel kembali disimbolkan sebagai kekuatan yang menyesatkan dan melawan Allah. Pada akhir zaman, ayat-ayat tersebut kembali menubuatkan bahwa kuasa Allah akan merobohkan kekuatan yang melawan Allah. Ada dua hal penting untuk kita renungkan. Pertama, kita tidak perlu pesimis kalau melihat kuasa-kuasa di dalam dunia melawan Allah. Walau sekarang mereka jemawa, akan tiba saatnya kuasa Allah menghancurkannya. Kedua, jika kita menjadi bagian dari berbagai kekuatan yang melawan Allah melalui sikap dan praktik hidup sehari-hari, maka bertobatlah! Sebab, Kerajaan Allah sudah datang! Hal itu kita lakukan supaya Allah berkenan mengampuni kita dan tidak menghancurkan kita seperti Dia menghancurkan Babel. [ABL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |