Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/11/03 |
|
Sabtu, 3 November 2007
|
|
Judul : Pilih yang benar! Pada zaman Raja Salomo, raja memiliki otoritas absolut. Meski demikian Salomo menyadari bahwa bagaimanapun besarnya kekuasaan seorang raja, tetap saja ia berada di bawah kedaulatan Allah (ayat 1). Keputusan raja, baik atau buruk, juga berada di dalam kendali Allah. Bila seorang raja yang berkuasa saja berada di bawah kendali Allah, apalagi manusia biasa. Meski manusia selalu mengira bahwa apa yang dia lakukan adalah benar, tetapi Allah melihat motivasi yang tersembunyi di dasar hati (ayat 2). Bila motivasi melakukan perbuatan baik adalah untuk mendapatkan pahala sebagai imbalan, tentu saja Allah tidak akan disenangkan. Persembahan juga bukan semacam suap untuk menerima perkenan Allah atau pengampunan-Nya atas kesalahan kita (ayat 3). Maka jangan pernah berpikir bahwa Allah akan bisa disuap dengan persembahan kita, sebanyak apapun! Jika kita berpikir demikian, artinya kita congkak, karena merasa bisa membeli segala sesuatu dengan uang yang kita miliki (ayat 4). Orang yang semacam itu merasa dirinya lebih penting dibandingkan orang lain karena uang yang dia miliki. Orang semacam ini biasanya memperoleh kekayaan dengan jalan dusta (ayat 6) dan tidak memiliki belas kasihan kepada sesama (ayat 10). Pada umumnya mereka juga menolak keadilan. Namun suatu saat hukuman akan menimpa mereka (ayat 7), tanpa ada yang dapat menolong (ayat 13). Itu terjadi karena mata Tuhan, yang Mahaadil, tertuju atas mereka yang tidak memiliki belas kasihan pada sesama (ayat 12). Lalu bagaimanakah hidup kita seharusnya? Bila hidup diibaratkan seperti suatu pengembaraan, janganlah seperti orang berdosa yang bagai pengembara yang memilih jalan salah. Jadilah orang jujur yang bagai pengembara yang berada di jalan benar (ayat 8). Miliki juga hidup yang terencana (ayat 5). Seorang pebisnis harus berpikir keras ketika membuat perencanaan agar bisnisnya sukses. Kita pun hendaknya tidak terburu-buru saat membuat perencanaan. Pakai akal pikiran kita dan buatlah perencanaan secermat mungkin!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |