Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/05 |
|
Kamis, 5 November 2009
|
|
Judul: Doa yang tulus Doa macam apa yang sampai ke hadirat Tuhan? Tentu bukan doa yang dipanjatkan untuk memamerkan kebaikan si pendoa bahwa doanya layak didengar Tuhan. Hakikatnya itu bukan doa, di hadapan Tuhan sama sekali tidak ada apa-apanya (band. Luk. 18:9-14). Juga bukan doa yang isinya memerintah Tuhan agar memberkati kita. Doa seperti ini memperlakukan Tuhan seperti pembantu saja. Dalam keadaan terancam bahaya oleh musuh-musuh bangsanya, pemazmur memanjatkan doa yang tulus. Ia mengakui bahwa semua penderitaan yang bangsanya sedang alami adalah karena dosa-dosa mereka sendiri. Ia sadar bahwa hukuman itu memang layak mereka terima. Namun karena kesadaran akan kebesaran dan kasih setia Tuhan, pemazmur berani memohon dengan merendahkan diri agar belas kasih Tuhan dan pengampunan-Nya diberlakukan atas mereka. Agar penghukuman yang sedang mereka terima segera diangkat. Ia juga memohon supaya hukuman itu ditimpakan pada bangsa musuh. Pemazmur minta pengampunan dosa dan pengalihan penghukuman pada musuh demi kemuliaan Tuhan. Para musuh sedang menista Tuhan dengan menimpakan segala sengsara kepada umat-Nya. Kalau Tuhan tidak bertindak menyelamatkan, tentu musuh mengira Tuhan tidak sanggup menolong umat-Nya. Maka pemazmur meminta agar Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya dengan menolong mereka. Waktu kita berdoa, biarlah fokus kita adalah Tuhan dan kemuliaan-Nya. Maka jangan membela diri apalagi mencari kambing hitam. Akuilah dengan jujur, lalu mohon belas kasih dan pengampunan-Nya. Bertekadlah untuk hidup lebih berhati-hati, jangan lagi jatuh pada dosa yang sama. Jangan biar-kan musuh berkesempatan mencela Allah kita karena kebebalan dan kedegilan hati kita. Maka Allah yang penuh kasih dan kemurahan akan menyatakan kemuliaan-Nya dengan menolong kita dan menimpakan hukuman kepada musuh-musuh-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |