Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/11/05 |
|
Selasa, 5 November 2019 (Minggu 21 sesudah Pentakosta)
|
|
Hanya dekat Allah saja aku tenang (2). Demikianlah Daud memulai Mazmurnya. Ini merupakan pengakuan iman. Dari pengakuan ini, Daud paham kebutuhan terdalam manusia, yakni rasa tenang. Situasi yang sangat cepat berubah sering membuat manusia merasakan kecemasan. Rasa cemas yang berlebihan akan membuat manusia tidak mampu melakukan apa pun. Dalam situasi seperti ini, sejatinya manusia hanya membutuhkan ketenangan. Rasa tenang membuat manusia berpikir jernih, dan akhirnya mampu mengambil keputusan. Ketenangan Daud tentu bukan tanpa dasar. Daud tenang karena Allah adalah sumber keselamatannya (2). Sejak lahir, manusia butuh diselamatkan. Tangisan pertama merupakan bukti bahwa manusia merasa tidak aman dan nyaman di dunia. Dia butuh selamat. Ungkapan selamat-misalnya: "Selamat Pagi!" (KBBI: mudah-mudahan selamat pada pagi hari ini)-memperlihatkan bahwa manusia memang butuh keselamatan. Dan Allah merupakan sumber keselamatan sejati. Alasan kedua, Allah adalah sumber pengharapan (6). Manusia tidak pernah tahu hari esok. Manusia hanya bisa berharap bahwa hari esok akan lebih baik dari hari ini. Ada juga yang mencoba meramal, dan memegang ramalan itu. Tetapi, tidak ada seorang pun yang dapat memastikannya. Tetapi Allah tahu, dan karena itulah, Dia dapat diandalkan sebagai sumber pengharapan. Daud selanjutnya mengajak umat untuk mencurahkan isi hati kepada Allah (9) karena Allah itu kasih dan berkuasa mewujudkan kasih-Nya (12-13). Allah adalah Pribadi yang mau dan mampu menolong. Meminta tolong kepada orang mampu, namun tidak mau menolong, akan membuat kita frustasi. Meminta tolong kepada orang yang mau menolong, tetapi tidak mampu, akan membuat orang itu frustrasi. Meminta tolong kepada Allah merupakan tindakan iman yang terbaik karena Dia kasih dan berkuasa. Curahkanlah isi hati Anda kepada Allah! Hal ini hanya bisa terjadi saat Anda dekat Allah. Doa: Tuhan, raih kami untuk dekat kepada-Mu! [YM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |