Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/11/06 |
|
Senin, 6 November 2006
|
|
Judul: Menjalani kehendak Allah Hamba Tuhan sejati harus setia kepada Allah, berani menyatakan kebenaran, menempatkan simpatinya pada orang yang dilayani dan kebutuhan diri sendiri dalam kedua prinsip pelayanan tersebut. Perikop ini membentangkan prinsip-prinsip tersebut secara mendalam dalam bentuk dialog Allah dan Yeremia. Dalam ps. 14 juga telah terjadi doa syafaat Yeremia dan jawaban Tuhan yang menolak secara tegas doa Yeremia. Bahkan kini Tuhan menegaskan bahwa Musa dan Samuel sekalipun, dua hamba Tuhan besar yang terkenal dengan kepemimpinan syafaat dan pelayanan pastoralnya, tidak akan dijawab Tuhan bila bersyafaat untuk Yehuda. Ini bukan Allah berubah menjadi kejam, tetapi karena Yehuda sendiri telah menolak dan meninggalkan Allah (6). Maka sesudah berulang kali pernyataan dan ajakan dari Allah agar mereka bertobat tetap diabaikan, Allah membiarkan mereka memilih meneruskan pemberontakan mereka (2-4). Tindakan membiarkan Allah itu meliputi juga memberikan berbagai bentuk hukuman, yang berakibat sangat menghancurkan eksistensi Yehuda (7-9). Yeremia adalah nabi setia namun manusia biasa. Cintanya kepada Yehuda membuatnya pedih karena harus terus-menerus menubuatkan hukuman bagi bangsanya sendiri. Di sisi lain, cintanya kepada Allah membuat ia berbeban berat, oleh berita penghukuman dahsyat yang harus dengan setia ia beritakan. Maka keluarlah aliran ungkapan hatinya berisikan sekaligus tekad setia dan cinta kepada Allah (16) dan kekesalan terhadap kekerasan sikap Allah (18). Yeremia kini ada dalam kondisi krisis dan memerlukan pelayanan ulang dari Allah sendiri (19). Allah menegaskan tuntutan-Nya atas hamba-hamba Tuhan dan janji-janji-Nya. Renungkan: Jika kita tergoda harapan, lemah, kurang setia dalam pelayanan, kita perlu kembali bertobat kepada Tuhan dan prinsip-prinsip pelayanan-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |