Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/11/06 |
|
Jumat, 6 November 2020 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Kita sering melihat ada pejabat pemerintahan tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) karena menerima suap. Fenomena ini sangat menyedihkan. Mereka yang seharusnya melindungi dan mengayomi rakyat malah mengkhianatinya. Kisah pejabat yang mencintai materi dan rela menukarnya dengan kebenaran bukanlah hal yang baru. Pada masa Yesaya, praktik korupsi juga terjadi. Satu nama yang tercatat melakukan hal ini adalah Shebna (15). Shebna adalah pelayan pengadilan tinggi. Demi jabatan dan kekayaan, ia rela bersekutu dengan bangsa asing. Ia mengabaikan teguran Yesaya. Akibatnya, Allah berjanji akan menghukum Shebna dan mencopot jabatannya sampai ia dipermalukan (17). Allah juga berjanji bahwa Elyakim akan menggantikan kedudukan Shebna (20). Allah berjanji akan meneguhkan kedudukan tersebut. Bahkan, Elyakim akan menjadi orang yang sangat berpengaruh di Israel. Keputusan Elyakim akan berlaku, baik dalam perkara besar maupun perkara kecil. Sayangnya, keadaan itu tidak berlaku selamanya. Sebab pada saatnya nanti, Elyakim pun tidak lagi setia kepada Allah. Oleh karena itulah, Elyakim juga akan jatuh dan hancur (22). Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin banyak pula godaan yang datang menyerang, sehingga orang tersebut menjadi mudah jatuh dalam dosa. Seperti pepatah mengatakan: "Semakin tinggi sebatang pohon atau ranting berdiri, semakin keras pula angin menerpa." Seorang pemimpin, entah pemimpin negara, gereja, lembaga atau instansi, rumah tangga, dan lain sebagainya, rentan jatuh ke dalam dosa. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan dukungan dalam bentuk doa, saran, pengawasan, peringatan, atau bahkan teguran dari kita. Kita seharusnya dengan tulus menopang mereka dalam doa dan tindakan nyata, bukannya mencela. Dengan demikian, mereka akan kuat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar, menjadi mawas diri, dan menghormati Allah dalam setiap hal yang mereka rencanakan dan kerjakan. [ABL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |