Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/11/07 |
|
Senin, 7 November 2005
|
|
Judul: Berani masuk ke hadirat Tuhan Dengan paparan yang jelas akan imamat Kristus yang sempurna itu, penulis Ibrani menantang para pembaca surat Ibrani untuk tidak lagi ragu akan iman mereka. Yesus adalah jalan masuk kepada Allah. Dua ciri dari jalan ini adalah baru dan hidup (ayat 20). Baru berarti segar, tidak seperti Perjanjian Sinai yang sudah "usang" (band. 8:13). Hidup berarti abadi karena Kristus senantiasa hidup sebagai pengantara mereka (band. 7:25). Tuhan Yesus bukan hanya pengantara kepada Allah, Dia juga kepala Rumah Allah (ayat 21). Artinya Dialah yang mengatur siapa yang boleh masuk ke tempat kudus Allah. Dia yang akan menyambut kita, orang yang percaya kepada-Nya, untuk masuk, tinggal, dan menikmati hadirat Allah selama-lamanya. Hanya dengan hati nurani yang sudah disucikan oleh Kristus sendiri kita dapat menikmati hadirat-Nya (ayat 22). Agar nurani yang sudah bersih ini tetap menjadi bersih, bahkan semakin peka akan kehendak-Nya, penulis Ibrani mendorong para pembacanya agar bertekun dalam iman (ayat 22), berpegang pada pengharapan kepada Allah yang setia (ayat 23), serta hidup dalam kasih dan perbuatan baik (ayat 24). Agar tiga kebajikan Kristen ini benar-benar menjadi nyata, anak-anak Tuhan harus meningkatkan relasi pribadi mereka dengan Allah. Ini kita alami dalam ibadah dan relasi antar sesama melalui saling menasihati dan memotivasi dalam persekutuan Kristen (ayat 25). Oleh anugerah Allah di dalam Kristus, kita yang sudah disucikan berani menghampiri takhta Allah. Dengan iman yang teguh, kita melangkah maju penuh pengharapan akan penggenapan janji-janji surgawi dan mengisi kehidupan ini dengan melakukan berbagai perbuatan baik oleh dorongan kasih Allah. Itulah buah-buah rohani yang dapat kita persembahkan ke hadirat-Nya. Renungkan: Kristus sudah membuka jalan masuk ke Allah Bapa. Apakah yang akan kita bawa dan persembahkan kepada Dia?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |