Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/11/07 |
|
Selasa, 7 November 2017 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Kehancuran Israel digambarkan sangat mengenaskan. Awalnya Israel digambarkan seperti pasir di tepi laut yang tak terhitung jumlahnya. Ternyata jumlah itu akan terus-menerus menyusut nyaris habis (22). Yang tersisa hanya sedikit saja. Kaum sisa inilah yang menjadi cikal bakal Israel yang baru (21). Kaum sisa tersebut terdiri orang-orang yang setia kepada Allah Israel. Mereka tidak takut pada penindasan yang dilakukan Asyur (24). Sebaliknya, penindasan itu kembali mengingatkan jati diri mereka pada peristiwa pembebasan Allah terhadap leluhur mereka di tanah Mesir (26). Tuhan tidak menganggap semua orang Israel melawan-Nya. Karena masih ada sekelompok orang, sekalipun jumlahnya sangat kecil, yang memiliki kesetiaan dan pengharapan kepada-Nya. Untuk generasi baru ini, Tuhan mengingatkan kembali peristiwa yang pernah terjadi pada nenek moyang mereka yang hidup dalam perbudakan di Mesir. Gambaran penderitaan itu pula yang akan mereka alami dari bangsa Asyur, namun Tuhan menghibur dan menguatkan mereka untuk tidak takut dan gentar (24). Tuhan meminta umat-Nya untuk bersabar karena kemarahan Allah atas Asyur akan segera tiba (25). Bukan peristiwa keluaran dari Mesir yang membuat mereka menyadari akan keperkasaan Tuhan yang mampu menolong umat-Nya berjalan ke Tanah Perjanjian. Sebaliknya salah satu peristiwa yang dicatat terkait dengan tongkat-Nya (26) adalah katika Tuhan membelah Laut Teberau menjadi jalan yang dapat dilewati oleh leluhur mereka. Keajaiban yang serupa itu yang akan Tuhan perlihatkan kepada mereka. Meskipun jumlah mereka sangat kecil, namun Allah memilih untuk memulihkan mereka menjadi umat yang hidup dalam ketaatan dan kekudusan-Nya. Saat ini dunia semakin terlihat aneh. Mereka yang tidak menyuap dianggap aneh, dijauhi, dan dimusuhi. Karena itu, sekalipun kita sedikit jumlahnya di negeri ini, tetaplah setia kepada Kristus. Lakukanlah kehendak Allah agar Kerajaan Allah dapat bersinar melalui kita. [ASP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |