Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/11/08 |
|
Selasa, 8 November 2016 (Minggu ke-26 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam perikop kemarin, Paulus menyatakan betapa eratnya hubungan antara iman dan firman Allah. Paulus dengan tegas berkata, "Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (14). Jelaslah, iman sangat penting dan untuk mengerti kebenaran tidak mungkin terlepas dari firman Tuhan. Memang iman itu pemberian Tuhan. Demikian juga kebenaran yang dasarnya dari iman. Tetapi, tanpa firman Allah yang jelas dan benar yang diajarkan secara tertib dan kosisten, maka orang akan kembali terjebak dalam kebenarannya sendiri (lih. Rm. 10:2). Namun, yang juga perlu dicatat adalah "iman timbul dari pendengaran". Bukan asal mendengar saja, tetapi "pendengaran oleh firman Kristus" (17). Sekarang ini ada begitu banyak cara untuk mendengarkan berita: melalui TV, handphone pintar, kabar burung, dan berbagai propaganda yang disebarluaskan lewat dunia maya. Di sini kita harus kritis. Kalau tidak cermat dan pandai menyaring apa saja yang kita dengar, diri kita bisa menjadi tempat sampah. Kita mungkin malah tidak mendengarkan apa yang seharusnya didengar. Demikianlah pula keadaan Israel. Mereka mendengar, namun tidak mendengarkan apa yang penting dalam hidup mereka. Malah mereka tidak percaya kepada berita yang disampaikan para nabi. Dengan mengutip Yesaya maupun Musa, Paulus menegaskan bahwa orang Israel memang mendengar, tetapi tidak mau mendengarkannya. Mereka lebih suka mendengarkan diri sendiri, dengan kebenaran mereka, dan akhirnya yang membuat mereka makin tersesat. Dalam diri kita pastilah banyak suara, entah dari dunia ini entah dari diri kita sendiri. Karena itu, menjadi penting bagi kita, orang percaya abad XXI, untuk senantiasa bersekutu dengan Allah. Persekutuan dengan Allah akan menolong kita untuk mengasah pendengaran kita, sehingga makin mengenali suara Allah sendiri. Itulah yang akan meneguhkan iman kita! [CC]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |