Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/11/09 |
|
Rabu, 9 November 2011
|
|
Judul: Meniru Allah Di ayat 1, Paulus mengingatkan jemaat Efesus bahwa mereka adalah anak-anak Allah. Sebagai anak, orang percaya berbagian dalam natur keilahian Allah. Paulus mengajarkan bahwa orang percaya harus meniru Allah dengan menunjukkan kasih seperti yang Kristus telah nyatakan (2). Kita tahu bahwa Kristus telah menyerahkan diri-Nya untuk dikurbankan bagi umat-Nya. Itulah wujud kasih Allah bagi umat-Nya. Inilah wujud kasih orang Kristen seharusnya yaitu menyatakan kasih dengan sebuah tindakan pengurbanan, baik bagi Allah maupun manusia. Kasih orang Kristen tidak akan pernah dinyatakan dalam tindakan yang bersifat amoral, sebab amoral bukanlah karya Roh Kudus melainkan buah kedagingan. Karena itu ada hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang percaya, yaitu percabulan, kecemaran atau keserakahan, juga perkataan kotor (3). Jangankan untuk dilakukan, untuk dibicarakan saja tidak pantas! Maka topik-topik semacam itu bukanlah subjek yang pantas untuk dijadikan bahan obrolan oleh orang-orang tebusan Kristus. Sebab itu dilakukan bukan atas dasar kasih Kristen sejati, melainkan kedagingan, yaitu hawa nafsu dan kesenangan diri. Perhatikan perkataan Paulus: semua itu harus dihindari bukan supaya umat menjadi kudus, melainkan karena umat adalah kudus maka umat harus hidup sebagaimana seharusnya orang kudus hidup. Jika kerajaan Allah hidup di dalam diri mereka, maka sebuah transformasi hidup niscaya akan terjadi sehingga mereka tidak lagi hidup untuk melakukan hal-hal itu. Patut diingat bahwa orang yang melakukan percabulan, kecemaran atau keserakahan, dan orang-orang yang berkata-kata kotor tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Meniru Allah berarti meniru Kristus. Yaitu meniru kasih, kekudusan, kebajikan, dan sikap-Nya memuliakan Allah. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |