Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/11/09 |
|
Sabtu, 9 November 2013
|
|
Judul: Kehendak Tuhan yang tidak berubah Walau nas sebelumnya menunjukkan dosa dari umat Allah yang telah begitu memberati dan menyusahi Allah, Allah tetap menyertai dan menghibur umat-Nya. Tuhan memulai penghiburan-Nya dengan berkata "Dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih!" (1). Pernyataan ini menegaskan bahwa status Israel tidak berubah di hadapan-Nya: mereka tetap hamba-Nya. Sedangkan kata Kupilih memakai tensa perfek yang menunjuk pada suatu tindakan yang sudah selesai. Tuhan telah "menjadikan" dan "membentuk" Israel dari kandungan, dan "menolong" mereka (2). Kata "menolong" diberikan dalam tensa imperfek, menunjukkan kepada pertolongan Tuhan yang terus menerus diberikan ketika dibutuhkan. Ini adalah penegasan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan mereka. Di ayat kedua, Tuhan mengulang sebutan-Nya bagi Israel: hamba-Ku yang telah Kupilih. Ada hal lain yang menarik, nama Yakub disejajarkan dengan nama Yesyurun. Yakub berarti "dia memegang tumit" (Kej. 25:26), yang secara figuratif berarti "penipu." Sedangkan Yesyurun, berasal dari kata yasar, yang berarti "lurus/benar." Nama Yakub menunjukkan kegagalan dari umat, nama Yesyurun menunjukkan apa yang akan terjadi pada umat berdasarkan anugerah. Ini merupakan suatu ironi yang positif, menunjukkan kasih Allah yang begitu agung yang terus akan membentuk umat-Nya sampai menjadi seperti yang Ia rencanakan walaupun umat-Nya terus menerus tidak taat dan gagal. Umat tidak perlu takut karena Allah sendiri yang akan menggenapi rencana-Nya, yang dimulai dengan pencurahan Roh-Nya. Hasil dari pencurahan Roh Tuhan tersebut umat akan bertobat dan menyebut diri mereka kepunyaan TUHAN (5). Keselamatan semata-mata dapat tergenapi karena kasih dan kehendak Tuhan yang tidak berubah bagi umat-Nya. Marilah bersyukur untuk anugerah yang indah dan tak berubah tersebut. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |