Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/11/09 |
|
Rabu, 9 November 2022 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)
|
|
Takutlah akan Allah merupakan firman yang sering Allah katakan kepada umat. Pentingnya firman itu juga ditekankan dalam nas hari ini. Ketika Tuhan menampakkan diri kepada umat dari tengah api, sesungguhnya itu adalah peristiwa yang besar dan menakutkan. Oleh karena itu, umat kemudian sangat takut dan gemetar. Mereka meminta supaya Tuhan jangan lagi berbicara dengan mereka, melainkan Musa saja berbicara dengan mereka (27). Tuhan sendiri berkata bahwa siapa yang memandang wajah-Nya tidak akan hidup (lih. Kel. 33:20). Oleh karena itu, nas kita hari sengaja menekankan, "... Pada hari ini telah kami lihat, bahwa Allah berbicara dengan manusia dan manusia itu tetap hidup" (24). Juga Musa menyatakan "Sebab makhluk manakah yang telah mendengar suara dari Allah yang hidup yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti kami dan tetap hidup?" (26). Mengapa Allah dengan sengaja menampakkan Diri kepada umat dengan demikian? Itu karena Allah mau umat-Nya takut akan Dia, dan dengan demikian berpegang pada segala perintah-Nya (28-29). Ternyata kita manusia sulit untuk dapat taat melakukan apa yang Allah perintahkan. Oleh karena itu, Tuhan Allah sengaja menampakkan diri dengan cara yang menakutkan supaya umat menjadi takut akan Dia. Allah tahu bahwa hal itu adalah cara yang paling baik supaya umat mau melakukan perintah-Nya. Hal itu juga terlihat dalam firman mengenai berkat dan kutuk (lih. Im. 26 & Ul. 28), di mana jauh lebih banyak ancaman kutuk daripada janji berkat. Itu artinya Allah tahu bahwa umat akan lebih berupaya melakukan yang benar jika mereka takut akan Allah dan hukuman-Nya. Masalah dari orang Kristen sekarang adalah kurangnya rasa takut akan Allah. Kita terlalu menekankan kasih Allah dan kurang menekankan betapa Ia juga adalah Allah yang menakutkan yang dapat menghukum umat-Nya dengan sangat berat. Oleh karena itu, kita harus belajar untuk lebih takut akan Allah, takut akan hajaran-Nya (lih. Ibr. 12:5) apabila kita tidak taat. Dengan takut akan Allah semoga kita belajar untuk lebih menaati firman-Nya. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |