Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/11/10 |
|
Rabu, 10 November 2021 (Minggu ke-24 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam acara seremonial, ketika seorang pejabat diminta memberikan sambutan, kadang-kadang ia mengutus seseorang mewakilinya. Umumnya, hal itu terjadi karena ada tugas bersamaan, yang secara status lebih tinggi atau tidak bisa ditinggalkan. Sekalipun yang hadir adalah orang yang berbeda, orang yang mewakili tetap membawa bersamanya kewibawaan pejabat itu. Rasul Paulus menyebut Timotius sebagai "anakku yang sah di dalam iman" (2). Dengan status sebagai anak rohani, Timotius diyakini telah mengerti pengajaran Rasul Paulus. Oleh karena itu, Timotius pun dipercaya untuk tinggal di Efesus serta mengajar dan menasihati orang-orang di sana, supaya mereka tetap mengikuti ajaran yang benar (3-4). Sebagai utusan, Timotius memiliki kewibawaan dari Rasul Paulus. Sekalipun masih muda, dia bisa percaya diri mengajar di tengah-tengah jemaat dan menasihati jemaat yang masih mengikuti ajaran lain. Sebagai anak rohani Rasul Paulus, dia telah menerima ajaran yang benar, sehingga mampu menunjukkan kebenaran itu kepada orang-orang lain dan menghasilkan kasih yang sejati dalam kesucian dan iman (5). Jika demikian halnya, kita harus pula menjadi anak Tuhan, dalam arti murid yang telah mengerti ajaran Tuhan dan utusan yang mengajarkan kebenaran-Nya. Kita harus menjadi seperti Timotius yang belajar dan menyerap segala kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan dan diteruskan oleh para rasul melalui Alkitab yang kita warisi. Kita harus bisa menunjukkan kualitas iman bahwa kita sungguh-sungguh mengerti kebenaran yang diajarkan kepada kita. Dengan demikian, kita menjadi duta kebenaran. Pertama, kita bisa menunjukkan hal yang tidak benar dan memperbaiki kesalahan. Kita bisa menegur orang lain yang bersalah, supaya kembali ke jalan yang benar. Kedua, kita berani, tidak takut atau minder, untuk mengajarkan kebenaran, sekalipun pada umumnya ajaran yang beredar adalah hal yang tidak sejalan dengan firman Tuhan. Apa yang kita tampilkan bukanlah status sosial atau ekonomi, bukan pula kedudukan dan jabatan, melainkan kebenaran yang telah diajarkan kepada kita melalui pemberitaan dan pengajaran firman Tuhan. [KRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |