Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/11/10 |
|
Minggu, 10 November 2024 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)
|
|
Sebagai pecinta kopi, rasa pahit kopi adalah kenikmatan. Namun, tidak demikian dengan pahitnya kehidupan. Banyak orang menyerah dalam hidupnya karena apa yang mereka lihat mengalahkan apa yang mereka harapkan. Sebagai orang percaya, sudah sepatutnya kita tidak menyerah pada pahitnya penderitaan hidup. Sama seperti Paulus, kita harus memiliki keyakinan bahwa penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan Allah (18). Keyakinan kita bukanlah didasarkan pada apa yang kita lihat, melainkan pada apa yang Allah janjikan, yakni pembebasan kita dan segala ciptaan lainnya (22-25). Inilah pengharapan kita sebagai anak-anak Allah. Di dalam kedaulatan-Nya, Allah membantu kita untuk berdoa dalam pengharapan yang benar, yakni di dalam Roh Kudus (26-27). Selain itu, Allah juga turut bekerja dalam kehidupan kita (28). Ia terus menyertai dan memampukan kita untuk hidup sebagai gambar Kristus (29). Pada akhirnya, orang percaya akan dimuliakan oleh Allah (30). Bagi mereka yang berada di luar Kristus, penderitaan membuat mereka sulit untuk memiliki pengharapan. Berbeda halnya dengan kita, anak-anak Allah. Bagi kita yang hidup di dalam Kristus, penderitaan justru menambah keyakinan kita akan janji Allah. Jangan mudah terjebak dengan penderitaan hidup. Setiap masalah boleh datang dan kesulitan boleh kita alami, tetapi itu semua bukan untuk membuat kita menyerah. Di dalam Allah, kita percaya bahwa semua yang terjadi ada dalam kendali Allah yang berdaulat. Di tengah penderitaan sekalipun, kita yakin bahwa Ia membawa kita kepada kemuliaan. Percayalah! Saat Allah memilih dan memanggil kita menjadi anak-anak-Nya, Ia akan memimpin dan menolong kita sampai pada akhirnya. Bahkan, Ia menyertai bukan sampai akhir hidup kita di dunia ini saja, melainkan sampai kita memperoleh kemuliaan bersama dengan Yesus Kristus. Mari kita letakkan pengharapan kita bukan pada hal-hal yang kita lihat, akan tetapi letakkanlah pengharapan kita pada janji Allah. [MAR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |