Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/11/11 |
|
Senin, 11 November 2019 (Minggu 22 sesudah Pentakosta)
|
|
Tidak semua orang yang percaya kepada Allah mengenal pribadi-Nya dengan benar dan intim. Adakalanya, pengenalan kita terhadap Allah karena kepentingan dan ego pribadi. Ada juga orang yang memahami Allah berdasarkan khayalan pikiran yang sempit. Ternyata, itu bukanlah Allah yang dinyatakan Alkitab. Apakah kita mengenal Allah dengan benar? Pemazmur mengenal Allahnya dan ia menuangkannya dalam mazmur ini. Pemazmur menyingkapkan pengenalannya akan Allah dalam bentuk mazmur. Ia menyanyikan Allah yang bangkit. Ketika Ia bangkit, musuh-musuh-Nya, orang yang membenci Dia, dan orang fasik tidak akan berdaya, sebab Allah adalah Pribadi yang tak tertandingi (2-3). Sebaliknya, orang percaya akan bersukacita bersama Allah, yang nama-Nya disebut TUHAN (4-5). Mereka yang percaya akan mengekspresikan hidup yang penuh sukacita dan harapan kepada-Nya. Siapakah musuh orang percaya yang sanggup melawan Allah yang berpihak kepada mereka? Semuanya akan terserak, tunduk, dan tak berdaya di hadapan Allah yang tak tertandingi itu. Sudah seharusnya semua orang mengakui dan memuji Allah. Karena Dia adalah Pribadi yang berkuasa atas seluruh alam ciptaan-Nya. Seluruh umat manusia harus takluk kepada-Nya. Bagaimana pengenalan kita akan Allah selama ini? Acap kali kita melihat Allah secara sempit, yaitu Dia hanya sebatas pemenuhan keinginan kita dalam doa. Kalau doa tidak terjawab, kita lalu menyalahkan Tuhan. Padahal, rencana Allah jauh lebih agung dan indah daripada rencana manusia. Kita kurang bisa bersabar menunggu waktu Tuhan yang menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya. Marilah kita terus-menerus belajar mengenal Allah dan percaya bahwa Dia adalah Allah yang tak tertandingi. Hanya mereka yang hidup di hadirat-Nya yang akan menikmati kebaikan dan kuasa-Nya selamanya. Doa: Tuhan, bukalah mata hati dan iman kami untuk memercayai dan mengenal-Mu dengan benar. [PC]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |