Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/11/12 |
|
Selasa, 12 November 2024 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)
|
|
Kita kadang mendengar pepatah "kebenaran itu menyakitkan". Meski demikian, kebenaran harus tetap disampaikan agar kita tidak menyesatkan sesama. Demikian juga Paulus. Meski sedih, ia tetap harus mengungkapkan kebenaran. Ia tidak menyangkal bahwa Israel diangkat menjadi anak (1-5). Namun, itu bukan berarti semua orang yang adalah keturunan Israel secara otomatis menjadi anak-anak Allah (6-7). Sebab, yang disebut anak-anak Allah bukanlah sekadar keturunan secara jasmani, melainkan anak-anak perjanjian (8-9). Kebenarannya adalah tidak semua orang Israel menerima janji keselamatan dari Allah. Paulus menegaskan bahwa Allah berhak atas hidup manusia yang adalah ciptaan-Nya (19-21). Ia berhak untuk memilih dan menetapkan siapa yang diselamatkan. Itu bukan berdasarkan keturunan suku dan bangsa tertentu, bukan pula karena usaha yang dilakukan manusia, melainkan oleh karena kedaulatan dan belas kasih-Nya sebagai Allah (14-18). Oleh karena itu, semua orang dari segala bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dan ditetapkan oleh Allah untuk menerima janji keselamatan-Nya. Dia adalah Allah. Ia berhak untuk memilih dan menetapkan semua hal di dunia ini, termasuk umat pilihan-Nya. Inilah kebenarannya! Bukan asal-usul ataupun usaha kita yang menjadi jaminan kita, melainkan anugerah Allah. Agama, suku, dan perbuatan tidaklah menyelamatkan kita. Pekerjaan, harta, dan status juga tidak bisa diandalkan untuk keselamatan kita. Bersyukurlah kepada Allah karena Ia telah menjadikan kita orang-orang pilihan-Nya. Anugerah ini haruslah kita respons dengan benar, bukan dengan kesombongan, melainkan ucapan syukur kepada-Nya. Ingatlah selalu! Semua orang memiliki kesempatan untuk menerima keselamatan, termasuk orang-orang di sekeliling kita. Apakah mereka adalah orang pilihan Allah atau bukan, itu bukan urusan kita. Siapa pun mereka, apa pun suku bangsa dan bahasanya, kita dipanggil untuk memberitakan keselamatan Allah kepada mereka. [MAR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |