Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/13 |
|
Jumat, 13 November 2009
|
|
Judul: Iman di tengah penderitaan berat Sebagian orang akan berpikir bahwa apa yang diungkapkan pemazmur mengisyaratkan bahwa ia kecewa pada Tuhan, bahkan protes dan mempertanyakan sikap Tuhan (ayat 2-3, 11-13). Ungkapan-ungkapannya memang menunjukkan tingkat kefrustasiannya bahkan depresi karena terus-menerus menghadapi penderitaan yang begitu hebat (ayat 4-6). Pemazmur kehilangan semangat hidup dan pengharapan. Ia merasa benar-benar sendirian (ayat 9, 19). Bahkan ia merasa penderitaannya itu juga karena murka Allah (ayat 7-10). Walaupun ia berulang memohon pada Tuhan, sepertinya Tuhan tidak menolongnya. Sekalipun sepertinya pemazmur mempertanyakan bahkan protes dan menuntut Tuhan, tapi justru dari sikapnya yang terus-menerus memohon bahkan tak henti-hentinya berseru pada Tuhan menunjukkan bahwa ia percaya pada Tuhan. Sebab kalau ia tidak percaya, ia tidak mungkin masih berseru-seru dan mengadukan persoalan yang dihadapinya pada Tuhan. Seringkali ada pemahaman kalau orang beriman tidak akan mempertanyakan apa yang terjadi pada dirinya, melainkan terima saja segala sesuatu dengan tulus ikhlas. Orang beriman tidak akan, bahkan tidak boleh mengeluh pada Tuhan. Akibatnya banyak orang yang menjadi tidak jujur dengan apa yang dirasakannya termasuk pada Tuhan sendiri. Mungkin ini menjadi salah satu penyebab munculnya stres berkepanjangan. Orang menyimpan dan memendam kekecewaan bahkan kepedihannya dalam hati. Makin lama semakin banyak luka batin yang tidak terpulihkan. Sebenarnya iman juga bisa mempertanyakan banyak hal pada Tuhan, termasuk mengeluh, mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya. Keterbukaan dan kejujuran di hadapan Tuhan bukanlah tanda seseorang tidak beriman. Justru orang-orang yang sering mengadukan persoalannya pada Tuhan adalah orang yang memercayai Tuhan dan mengharapkan jawaban-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |