Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/11/13 |
|
Jumat, 13 November 2015
|
|
Judul: Pilihan Hidup Mengenai keluarga, pengamsal mengajarkan bahwa ketenteraman di dalam keluarga jauh lebih penting dibandingkan dengan kecukupan harta tetapi penuh dengan perbantahan (1). Selain itu, setiap anggota keluarga memiliki peranan dan kedudukan yang penting dalam menjaga nama baik keluarga (2-3). Tidak ada seorang pun yang lebih penting daripada yang lainnya. Mengenai orang yang jahat, pengamsal memaparkan bahwa orang jahat akan lebih memperhatikan hal yang jahat (4, 11) dan cenderung melakukan segala cara untuk berbuat jahat dan curang (8), bahkan sahabat karib pun dapat tercerai (9). Pengamsal juga mengingatkan bahwa akan ada balasan bagi mereka yang berbuat jahat (5). Mengenai orang bebal, pengamsal mengungkapkan bahwa orang yang bebal suka mengucapkan hal-hal yang buruk (7), sulit untuk ditegur (10), dan melakukan hal-hal yang bodoh (12). Namun di atas semua itu, pengamsal menegaskan bahwa pada akhirnya "...Tuhanlah yang menguji hati" (3). Artinya, segala perbuatan kita akan diuji dan dievaluasi oleh Tuhan sendiri. Akan tiba waktunya di mana kita akan mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang kita lakukan selama kita hidup, entah kita memilih hidup sebagai orang baik, orang jahat, atau orang bebal. Ketika waktu itu tiba, siapkah kita mempertanggungjawabkan segala perbuatan di hadapan-Nya? [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |